Lihat ke Halaman Asli

Isson Khairul

TERVERIFIKASI

Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Inspirasi dari Komunitas Pensiunan, Jalan Rintisan untuk Berwirausaha

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Subandi Purwo Widodo, 63 tahun, pensiunan dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia berbagi spirit wirausaha tentang budidaya jamur yang sudah ia tekuni sejak pensiun tahun 2008, kepada 40 orang anggota komunitas purnabakti yang merupakan nasabah Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) di Kulonprogo, pada Selasa (9/6/2015). Foto: kompas.com dan suaramerdeka.com

Oleh: isson khairul (id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1/ - dailyquest.data@gmail.com)

Hari Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) diperingati tiap tanggal 16 Juni. Hingga kini, jumlah pengusaha di Indonesia, baru sekitar 1,65 persen dari jumlah penduduk. Kita jauh tertinggal di bawah Singapura, dengan rasio pengusaha 7 persen dari penduduknya. Inspirasi dari Komunitas Pensiunan ini, barangkali bisa jadi penggerak semangat untuk berwirausaha.

Salah satu rumus yang dianut para pengusaha adalah tidak kenal kata menyerah. Jatuh-bangun di dunia usaha, sesungguhnya hal biasa. Yang penting, tidak menyerah dan terus berusaha. Spirit pengusaha itulah yang ada dalam diri Subandi Purwo Widodo. Bahkan, setelah pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2008, ia menggelorakan spirit wirausaha tersebut. Kini, usaha budidaya jamurnya, dengan brand Julira, sudah menuai sukses. Dan, memasuki usia 63 tahun, ia menggelorakan spirit wirausaha tersebut, kepada para pensiunan.

Para Pekerja Pasti akan Pensiun  

Anda mungkin masih bekerja, sebagai profesional di institusi yang kini menaungi. Suatu hari, Anda pasti akan pensiun. Baik karena usia yang sudah lanjut, karena dipensiunkan perusahaan secara dini melalui mekanisme Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), maupun memilih pensiun sejak dini karena hendak berdikari. Apa yang akan Anda lakukan kelak setelah pensiun?

Langkah yang ditempuh Subandi Purwo Widodo ini mungkin bisa dijadikan inspirasi. Ia menjalani masa kerjanya sebagai PNS sampai selesai. Semasa aktif bekerja, ia mencoba berbagai bentuk usaha, dengan memanfaatkan waktu luang yang ada. Ini langkah yang aman, karena kalaupun usaha yang dilakukan mengalami kerugian, toh penghasilannya sebagai PNS tetap ada.

Langkah coba-coba berusaha dan tahap uji coba berwirausaha adalah bagian dari proses menjadi wirausaha. Bila kita baca dengan sungguh-sungguh sejumlah buku tentang dunia usaha, kita akan paham bahwa tak ada yang sekali jadi. Semua butuh proses, tahap demi tahap. Tiap orang melalui proses yang unik dalam berusaha, meski menekuni kategori usaha yang sama.

Banyak faktor yang memengaruhi keunikan tersebut. Lingkungan sosial, tujuan berusaha, ketersediaan modal, skill yang dimiliki, dan kondisi yang tengah dihadapi, hanyalah beberapa faktor dari banyak faktor yang lain. Subandi Purwo Widodo, misalnya, meski sudah mencoba berusaha di banyak bidang, akhirnya memilih usaha jamur untuk ditekuni setelah pensiun.

Pilihan tersebut ia tetapkan setelah mencermati tugas kuliah sang anak, Handoko, tentang kewirausahaan. "Waktu itu, yang saya lihat prospektif, ya jamur. Sebab, dibandingkan dengan budidaya lele, misalnya, bidang itu sudah sangat banyak yang menekuni. Pemasarannya pun menurut saya lumayan susah," kata Subandi kepada wartawan yang berkunjung ke rumah produksinya, di Kulonprogo, Yogyakarta, pada Selasa (9/6/2015).

Infografik dari Dicky dari Kompas ini menunjukkan kepada kita, betapa beragamnya alasan yang mendorong seseorang untuk berwirausaha. Hal yang menggembirakan, yang kita lihat dari Infografik tersebut adalah alasan yang paling menonjol yaitu memperluas lapangan kerja. Ini sebuah penegasan bahwa dunia wirausaha turut berperan dalam menyerap tenaga kerja serta mengurangi angka pengangguran yang ada. Foto: print.kompas.com
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline