Lihat ke Halaman Asli

Isson Khairul

TERVERIFIKASI

Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kompasianer Ini Luncurkan Buku "Rahasia Top Menulis"

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14270808561751698274

Hari Sabtu, 28 Maret 2015, pukul 14.00 WIB, Much. Khoiri akan me-launching buku Rahasia Top Menulis ini di Gramedia Matraman, Jl. Matraman Raya No. 48, Matraman, Jakarta Timur. Acara ini terbuka untuk umum. Anda diundang untuk hadir. Penyelenggara acara: Elex Media Komputindo dan Kompasianer Peniti Community. Foto: koleksi pribadi

Oleh: isson khairul (id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1/ - dailyquest.data@gmail.com)

Tiap orang, tiap kali menulis, selalu punya alasan. Inilah salah satu faktor yang membedakan tulisan seseorang dengan orang lain, meski mereka sama-sama menulis topik yang sama. Alasan menulis itu pulalah yang menjadi pembeda motivasi seorang penulis dengan penulis lainnya.

Kita bisa menemukan motivasi tersebut pada Much. Khoiri, misalnya. Kompasianer dari Surabaya, Jawa Timur, ini adalah dosen jurusan bahasa Inggris di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Surabaya. Ia merampungkan jenjang S-1 di Unesa (1990) dan S-2 di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya (2005). Kini, Drs Much. Khoiri MSi tengah menempuh program Doktoral di Universitas Udayana, Denpasar, Bali.

Ia juga alumni International Writing Program di University of Iowa, Amerika Serikat, tahun 1993. Selain memiliki ilmu pengetahuan yang lebih dari cukup tentang dunia penulisan, Much. Khoiri juga seorang penulis yang produktif. Ia intens mendalami bidang penulisan, aktif menulis, juga gencar menyebarkan virus menulis melalui tulisan serta workshop writing.

Membiakkan Virus Menulis

Hari Sabtu, 28 Maret 2015, pukul 14.00 WIB, Much. Khoiri akan me-launching bukunya Rahasia Top Menulis di Gramedia Matraman, Jl. Matraman Raya No.48, Matraman, Jakarta Timur. Buku setebal 202 halaman tersebut, berisi 42 tulisan Much. Khoiri tentang berbagai aspek penulisan. Sebagian besar dari tulisan itu sudah di-posting di laman Kompasiana, di rentang waktu 2013-2015. Penerbit major Elex Media Komputindo, sengaja menerbitkan buku tersebut untuk memotivasi para penulis agar terus dan terus menulis.

Dalam konteks Rahasia Top Menulis, Much. Khoiri menguakkan berbagai rahasianya dalam menulis. Juga, memaparkan sejumlah rahasia para penulis kawakan, dalam menulis. Artinya, melalui 42 tulisan dalam buku ini, Much. Khoiri membocorkan berbagai rahasia menulis yang selama ini mungkin hanya diketahui penulis yang bersangkutan. Bukan hanya bocoran, tentunya. Much. Khoiri juga membahas elemen-elemen rahasia tersebut satu per satu, secara detail.

Alasannya, tentu agar apa yang selama ini menjadi rahasia, bisa diketahui publik secara luas. Dengan kata lain, bocoran Rahasia Top Menulis ini ditempatkan Much. Khoiri sebagai media pembelajaran untuk proses pembelajaran. Dari rahasia itu, misalnya, kita bisa belajar, bagaimana caranya menjadi penulis yang produktif. Tidak gampang mati ide, juga tidak terjebak dalam kemacetan kata-kata.

Di samping itu, kita juga bisa belajar, bagaimana meningkatkan kualitas sebuah tulisan. Baik dalam hal mengolah referensi, maupun strategi meleburnya ke dalam tulisan. Karena, referensi yang intelek, bila tidak dilebur dengan seksama, hanya akan menjadi kumpulan kutipan, yang tak ubahnya sekadar index petikan. Pendekatan kreatif terhadap sejumlah rahasia menulis tersebut tentu akan membangkitkan kreativitas kita dalam menulis.

Alasan Much. Khoirimenerbitkan 42 tulisan dalam buku Rahasia Top Menulis ini, memang untuk membiakkan virus menulis. Agar lebih banyak lahir penulis yang kreatif. Agar lebih banyak tercipta tulisan yang berkualitas. Artinya, tulisan yang mencerdaskan, yang menambah wawasan pembaca, serta menginspirasi pembaca dengan hal-hal yang positif. Pada gilirannya, berbagai tulisan tersebut diharapkan turut memberikan kontribusi pada peningkatan kecerdasan publik, yang menjadi hakekat dunia literasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline