Baru-baru ini kita mendapat kabar bahwa ada beberapa lagu yang dilarang pemutarannya oleh KPID Jawa Barat dengan membatasi pemutaran sekitar 17 lagu karena dinilai memiliki lirik negative dan seronok.
Sekarang kita malah mendapat kabar baru, dan kabar baru ini baru saya ketahui 5 menit yang lalu setelah saya menonton berita di NET. Ada wacana kalau PUBG Mobile juga akan dilarang dimainkan karena mengingat peristiwa terorisme di Selandia Baru, dimana pelaku penembakan menembaki masyarakat setempat yang sedang sholat jumat.
Ini juga mengingatkan kita tentang kasus pemblokiran sejumlah game yang sudah ada terdahulu, contoh besarnya adalah GTA V, dimana semua jenis kekerasan dan kejahatan ada di game tersebut, tapi untuk PUBG M? Game berbasis battle royale ini juga akan dilarang karena di indikasi akan melahirkan 'teroris' baru karena belajar berperang dari sana (mungkin).
MUI Jawa Barat telah memberikan klarifikasi tentang fatwa game ini, Rahmat Syafei sekali Ketua MUI Jawa Barat meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga suasana yang kondusif, karena fatwa tidak bisa langsung dikeluarkan begitu saja, perlu di kaji terlebih dahulu, agar bisa memutuskan nanti.
Respon masyarakat, khususnya anak muda bisa dibilang menolak pelarangan bermain game PUBG Mobile ini, karena menganggap, dengan bermain game, mereka bisa terhindar dari pergaulan bebas, serta bahaya dari narkoba, karena nilai plus dari PUBG Mobile ini, kita bisa memainkannya di smartphone sendiri, dan tentunya kalau ada Wi-Fi di rumah, bisa bermain dengan tenang dirumah sendiri, tanpa harus pergi ke warnet lagi.
Warganet juga tidak absen untuk memberi komentar atas wacana pemblokiran game PUBG Mobile dengan berbagai macam komentar.
"Woi apa2 haram apa2 haram. Yg korupsi miliaran gak haram tuh malah jelas2 mereka korupsi uang rakyat tapi yg korup malah santai saja, kita pemain games malah penggemar PUBG malah di haramkan. Ada2 saja. Main games mengurangi kenakalan remaja pak, ibu. Setidaknya jg haram2lah. Dimakan jg gak itu PUBG. Kacau." Tegas Krisman Hia di Facebook.
dan
"Tidak semudah itu ferguso! Teroris ya teroris mereka bukan pemain pubg, klo game itu hiburan toh kita gk pernah ada kejadian yg aneh dan terinspirasi dari game,, paling ya otak nya manusia itu sendiri yg program nya dari lahir udah salah" jawab Ahua yang menurut saya masuk akal.
Karena pada intinya, game dibuat untuk memudahkan kita melepas stress setelah kita bergulat dengan kerjaan kantor, atau tugas sekolah. Kalau semuanya dilarang, apa yang akan dimainkan? Belum lagi nanti game Candy Crush akan diblokir karena akan membuat kita batal puasa karena akan diam-diam membeli permen ke warung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H