Lihat ke Halaman Asli

Pengondisian Klasik dalam Asumsi atau Aliran Behaviorisme

Diperbarui: 21 September 2023   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Asumsi dasar behaviorisme berorientasi pada hasil yang dapat diukur serta diamati. Pengulangan serta pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan bisa menjadi suatu kebiasaan. atau bisa disebut dengan perubahan perilaku Menurut  Gredler  (1986:42)  teori behavioristik     (tingkah     laku)     adalah perubahan   tingkah   laku   sebagai   akibat dari    interaksi    stimulus    dan    respon. Kemudian para guru atau pendidikan memahami dan melihat apa sih sebenarnya kebutuhan yang dibutuhkan sebelum merencanakan pendidikan dan kurikulum  untuk memenuhi kebutuhan para pelajar. 

Peran guru disini yaitu sebagai fasililator yang membantu para siswa atau pelajar untuk memenuhi kebutuhanya. kata behaviorisme merujuk pada beberapa teori yang mengandung tiga asumsi-asumsi dasar tentang belajar. asumsi yang artinya: fokus studi, perilaku, proses belajar, dan skinner. Disebut sebagi behavior karena Karakteristik esensial dari pendekatan behavior terhadap belajar merupakan pemahaman terhadap kejadian-kejadian di lingkungan untuk memprediksi perilaku seseorang. 

Fokus behaviorisme merupakan respon terhadap berbagai tipe stimulus. Asumsi atau aliran ini mengambil kesimpulan dari penelitian terhadap hewan, dan mengimplementasikan hasil belajarnya terhadap manusia. Para tokoh seperti Ivan Pavlov yang memberikan pengaruh kuat pada aliran ini dengan teorinya yang disebut Classical Conditioning.

Pengondisian klasik adalah suatu proses belajar yakni stimulus netral dapat memunculkan respon baru setelah dipasangkan dengan stimulus yang biasanya mengikuti respon tersebut. Untuk menghasilkan teori ini Ivan Pavlov melakukan suatu eksperimen secara sistimatis dan saintifik, dengan tujuan mengkaji bagaimana pembelajaran berlaku pada suatu organisme.

Berdasarkan hasil eksperimen Pavlov diperoleh suatu kesimpulan bahwa asosiasi terhadap penglihatan dan suara dengan makanan ini merupakan tipe pembelajaran yang penting, yang kemudian dikenal dengan Teori Pengkondisian Klasik. Dalam pengkondisian klasik stimulus netral (seperti melihat seseorang) diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna (seperti makanan) dan menimbulkan kapasitas untuk menghasilkan respon yang sama. Dalam teori pengkondisian klasik ada 2 tipe stimulus dan 2 tipe respon,yang harus dipahami yaitu - Unconditioned Stimulus (US) sebuah stimulus yang secara otomatis

membuat respon tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu. pada eksperimen

Pavlov kuliner adalah US. Unconditioned Respon merupakan respon yang tidak

dipelajari yang secara otomatis didapatkan oleh US, dalam eksperimen Pavlov air liur

anjing yang merespon makanan ialah UR (Unconditioned Respon)

 - Conditioned Stimulus  merupakan stimulus yang sebelumnya netral yang pada akhirnya

membentuk conditioned respon sesudah diasosiasi menggunakan US. dalam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline