Lihat ke Halaman Asli

Resensi - SEASPIRACY: Mengungkap Kerusakan Serius Akibat Aktivitas Manusia terhadap Laut dan Mendorong Refleksi terhadap Konsumsi Produk Laut

Diperbarui: 28 Juli 2024   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

"Seaspiracy" adalah sebuah film dokumenter yang menggambarkan dampak serius ulah manusia terhadap ekosistem laut. Film ini menyuguhkan berbagai fakta dan statistik yang mengkhawatirkan tentang bagaimana industri perikanan dan praktik-praktik manusia lainnya telah menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap laut dan kehidupan laut.

Pertama-tama, film ini menyoroti industri perikanan komersial yang berskala besar dan praktik-praktiknya yang tidak berkelanjutan. Salah satunya adalah penangkapan ikan secara berlebihan yang telah mengakibatkan penurunan populasi ikan secara drastis di berbagai bagian dunia. Film ini mengungkapkan bahwa lebih dari 90% stok ikan besar telah habis atau mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir akibat dari penangkapan berlebihan.

Selain itu, "Seaspiracy" juga membahas dampak negatif lain dari industri perikanan, seperti penangkapan ikan secara ilegal dan tidak dilaporkan (IUU fishing) yang tidak hanya merugikan populasi ikan tetapi juga merusak ekosistem laut secara keseluruhan. Praktik-praktik seperti ini tidak hanya ilegal tetapi juga menyebabkan kerusakan lingkungan yang besar, termasuk penangkapan spesies non-target (bycatch) yang sering kali termasuk spesies yang terancam punah.

Film ini juga menyoroti hubungan antara industri perikanan dengan perbudakan dan pekerjaan paksa di sektor kelautan, yang merupakan masalah serius yang sering kali diabaikan dalam diskusi tentang dampak industri perikanan.

Secara keseluruhan, "Seaspiracy" berhasil menggambarkan betapa parahnya kerusakan yang telah diakibatkan oleh aktivitas manusia terhadap laut. Film ini menjadi pengingat penting bahwa perlindungan dan keberlanjutan laut memerlukan perubahan mendalam dalam cara kita memanfaatkan sumber daya laut. Dengan memberikan data yang solid dan visual yang menggugah, film ini mengajak penonton untuk bertindak dan mempertimbangkan ulang perilaku konsumsi mereka terhadap produk-produk laut.

Adapun menurut penulis, "Seaspiracy" menarik untuk ditonton karena beberapa alasan yang kuat:

1. Tema yang Penting dan Aktual: Film ini mengangkat isu-isu lingkungan yang sangat relevan dan mendesak, terutama terkait dengan keberlanjutan laut dan dampak industri perikanan. Dengan fokus yang kuat pada kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia, "Seaspiracy" membuka mata penonton terhadap masalah-masalah yang sering kali terabaikan atau kurang mendapat perhatian yang cukup.

2. Pendekatan Informasi yang Mendalam: Film ini menyajikan data dan fakta secara mendalam, didukung dengan riset yang solid. Penonton tidak hanya diberi gambaran umum tentang masalah-masalah tersebut, tetapi juga diperlihatkan bukti-bukti konkret tentang dampak-dampak yang nyata dari aktivitas manusia terhadap ekosistem laut.

3. Visual yang Kuat: "Seaspiracy" menggunakan gambar-gambar yang kuat dan visualisasi yang mengesankan untuk mengilustrasikan masalah-masalah yang diangkat dalam film ini. Ini membantu menyoroti urgensi dan seriusnya situasi yang dihadapi laut dan kehidupan laut.

4. Mendorong Refleksi dan Tindakan: Film ini tidak hanya bertujuan untuk mengedukasi, tetapi juga untuk menginspirasi tindakan. Dengan mengekspos masalah-masalah yang dihadapi laut, "Seaspiracy" mengajak penonton untuk mempertimbangkan kembali kebiasaan konsumsi mereka dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian laut.

5. Kontroversialitas dan Diskusi: "Seaspiracy" tidak luput dari kontroversi karena beberapa klaim dan pendekatannya terhadap solusi-solusi yang diusulkan. Ini membuat film ini menjadi subjek diskusi yang hangat dan memicu refleksi lebih dalam tentang cara manusia berinteraksi dengan lingkungan laut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline