Lihat ke Halaman Asli

Makole Baebunta Usulkan Etika dan Budaya Luwu Jadi Muatan Lokal

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14023975321931853809


MASAMBA (JW). Tampil sebagai penanggap salah satu penanggap atas Rekomendasi yang

dibacakan MSF pada Tudang Sipulung Pelayanan Publik Berbasis Standan dan Responsif Gender, (28/5) pekan lalu di Masamba, Makole Baebunta Hj Andi Masita Kampasu selaku Tokoh Masyarakat dan pemerhati pendidikan Kabupaten Luwu Utara memberikan masukan terhadap rekomendasi tersebut. Masukannya yaitu, Dinas Pendidikan perlu menjadikan Budaya Tana Luwu sebagai Muatan Lokal dalam Kurikulum Mata Pelajaran di tingkat SD. ''Saya lihat rekomendasi ini masih ada yang perlu dimasukkan dan disemprunakan. Dari delapan point rekomendasi di bidang pendidikan, kalau bisa ditambahkan supaya etika dan budaya dimasukkan dalam mata pelajaran di sekolah. Anak-anak sekarang sudah banyak yang tidak tahu bagaimana budaya. Secara khusus, muatan lokal kebudayaan Tana Luwu kedalam mata pelajaran karena kebudayaan ini harus dilestarikan,'' ujarnya mengingatkan. Koordinator Provinsi Sulsel, H.Ahmar Djalil, sepakat dengan masukan Makole Baebunta. ''Apa yang disampaikan Makole Baebunta itu benar dan perlu dilakukan. Materi tentang budaya dan kearifan lokal memang perlu dimasukkan ke dalam kurikulum mata pelajaran. Saya sepakat dengan itu,'' katanya. Pada kesempatan itu, Makole menawarkan Baruga Kemakolean Baebunta untuk dijadikan tempat melaksanakan tudang sipulung. (Hasra Abbas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline