Lihat ke Halaman Asli

Menelisik Sejarah Letusan Gunung Api Banda - Etna van Indonesia

Diperbarui: 8 Desember 2024   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sisa-sisa Letusan Gunung Api Banda tahun 1988/ Sumber : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Pada akhir bulan November 2024, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia melalui Kepala Badan Geologi (Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc.) mengeluarkan Siaran Pers - Nomor : 102/KM.05/BGL/2024 Tentang Peningkatan Aktivitas Kegempaan Vulkanik Gunung Banda Api Maluku.

Pemantauan dilakukan secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Banda Api dari tanggal 1 Agustus 2024 hingga 17 November 2024.

Dari pemantauan itu aktivitas Kegempaan yang terekam pada periode tersebut adalah 11 kali gempa Vulkanik Dangkal, 541 kali gempa Vulkanik Dalam, 46 kali gempa Tektonik Lokal, dan 250 kali gempa Tektonik Jauh (3 diantaranya merupakan Gempa Terasa, berskala I-II MMI).

Peningkatan kegempaan ini mengindikasikan adanya peningkatan tekanan dalam tubuh Gunung Banda Api akibat meningkatnya aktivitas magmatik, yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal, yang dapat menyebabkan terjadinya erupsi.

Hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Banda Api berada pada Level II (Waspada).

Salah satu rekomendasi yang disampaikan adalah masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas di dalam radius 1 km dari puncak gunung untuk menghindari potensi ancaman jika terjadi letusan yang dapat berupa lontaran batu pijar, aliran/guguran lava, awan panas, dan/atau gas beracun. 

Peta Kepulauan Banda atau yang dikenal dengan banda Neira/ Sumber : intisari.grid.id

Gunung Api Banda tumbuh dari kedalaman laut yang merupakan sisa kaldera Gunung Banda Purba dan membentuk sebuah pulau vulkanik dalam gugus kepulauan Banda, yang dikenal dengan nama Pulau Gunung Api.

Gunung ini memiliki ketinggian 641 meter dari permukaan air laut atau 1.150 meter dari dasar laut.

Secara geografi terletak pada 4o 31' 30" LS dan 129 o 52' 17" BT dan berada dalam wilayah administratif Desa Nusantara, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah-Provinsi Maluku.

Dr. Rogier Diederik Marius Verbeek seorang Geolog dan Naturalis berkebangsaan Belanda pada tahun 1900 menjuluki Gunung Api Banda sebagai "Etna van Indonesia" karena memiliki ciri khas letusan-letusannya berupa semburan api susul menyusul seperti pesta kembang api di malam hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline