" Sekolah kami belum pernah mendapatkan pelatihan Pengurangan Risiko Bencana (PRB)" Ujar salah seorang guru Sekolah Dasar (SD) nagari Katapiang Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman (20/10) pada saat acara assessment untuk pelaksanaan PRB BS oleh Persatuan Petani Pemandu (P3MTBPI).
SD 24 Batang Anai berada 800 meter dari pinggir laut. " Kemana anak kami mau lari ketika tsunami datang pada jam sekolah? kami belum tahu" ungkap Jamal, 54 tahun, salah seorang orang tua murid yang juga pengurus Komite Sekolah, karena untuk jalur evakuasi belum ada dan belum disepakati. Jika diikuti jalan yang ada jaraknya 1,4 km dan sejajar dengan pantai, itu sama saja dengan bohong.
Saat ini komite sekolah, bersama guru dan p3mtbpi akan melaksanakan pelatihan bagi SD tersebut dengan waktu yang cukup panjang yaitu 20 kali pertemuan. Materi yang akan dilatihkan adalah P2GD, Simulasi, jalur evakuasi, pembuatan peta siaga sekolah, dll. Selain itu karena P3mtbpi merupakan orang tua murid yang bekerja sebagai petani maka ditambah dengan penguatan terhadap pangan. Dengan melakukan penanaman tanaman pangan dan buah, serta pengelolaan samapah dan penanaman pohon.
Latihan PRB disekolah ini merupakan permintaan orang tua murid yang tergabung dalam P3mtbpi, dimana mereka bersama guru akan melaksanakan latihan PRB tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H