Salah satu sungai di Kota Padang yang selalu jadi tempat favorit bagi wisatawan lokal adalah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Air Dingin yang terletak di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Dimana setiap sabtu dan minggu ramai dikunjungi apalagi ketika menjelang bulan ramadhan dengan tradisi balimau nya, sungai tersebut tumpah ruah dengan orang - orang. Tempat ini lebih dikenal masyarakat dengan nama Lubuk Minturun. Lubuk Minturun dari dahulu telah terkenal sebagai salah satu tempat wisata alam di Kota Padang, dengan air sungainya yang jernih, airnya dingin dan bersih. Yang cukup memprihatikan saat ini adalah menyusutnya debit air sungai tersebut, dimana pada musim kemarau debit airnya sangat sedikit sekali. Sedangkan pada musim hujan airnya sungai penuh dan pernah juga melimpah (banjir). Hal ini berbeda jauh dengan debit air puluhan tahun yang lalu, dimana ketika musim kemarau air tetap banyak. Kenapa hal tersebut terjadinya, rasanya semua juga sudah mengetahuinya dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Sebagai aset wisata andalan, sudah seharusnya Pemda dan masyarakat memeliharanya. Karena aset wisata ini mengandalkan AIR. Selain itu air sungai ini juga mengaliri ratusan Ha sawah di Kec. Koto Tangah sebagai lumbung beras di Kota Padang. Menyelamatkan DAS Batang Air Dingin bukan hanya menyelamatkan wisata akan tetapi juga menyelamatkan pangan. Jangan sampai telah menjadi masalah baru disikapi. Berikut ini gambar yang diambil dari Google Earth pencitraan tahun 2005 dan 2007 dan berikut ini adalah Foto yang di jepret pada bulan September 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H