Lihat ke Halaman Asli

Baru Sekarang: Pak Cah!

Diperbarui: 31 Oktober 2016   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BARU SEKARANG tsiqoh dan tho'at ditaklimatkan berulang-ulang.

BARU SEKARANG husnuzhon kepada sesama saudara sefikroh hilang berganti reproduksi kebencian

BARU SEKARANG ucapan-ucapan orang yang secara kasat mata adalah intelejen menjadi sabda sementara ijtihad kader terbaik dianggap penyimpangan dan keluar dari asholah gerakan

BARU SEKARANG inisiatif dan semangat syabab membentur tembok kaku suyuhk yang kehilangan kebijaksanaan

BARU SEKARANG para ikhwah yang gelisah berkumpul berbagi tafakkur dituduh mengorganisir pembangkangan.

BARU SEKARANG qiyadah dan jamaah dijadikan jubah pelestarian dendam dan keselamatan segelintir orang

BARU SEKARANG kritik dan perbaikan ditolak dimentahkan atas nama kedisiplinan dan loyalitas

BARU SEKARANG perselisihan disosialisaikan terus menerus dibumbui dengan fitnah dan aroma busuk dendam-kebencian

BARU SEKARANG inkonsistensi dianggap lumrah hanya karena dilakukan oleh ia yang memegang tongkat kuasa

BARU SEKARANG yaa BARU SEKARANG tajasus menjadi halal atas nama kewaspadaan. Lantas laporan direkayasa sesuai daftar keinginan pengendali informasi.

SEKARANG saatnya semua ini dihentikan. SEKARANG saatnya barisan dakwah ini ditata dengan cinta. SEKARANG saatnya ISLAH dan mengembalikan ukhuwah.

SEKARANG, benar SEKARANG. Sebab tak ada yang mampu memastikan esok pasti datang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline