Lihat ke Halaman Asli

Pembuatan Hand Sanitizer Herbal oleh Kelompok KKN 032 Universitas Malikussaleh

Diperbarui: 26 November 2021   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata KKN kelompok 032 Universitas Malikussaleh memanfaatkan daun sirih dan jeruk nipis untuk membuat hand sanitizer alami di Desa Lancang Garam,  kecamatan Banda Sakti,  kota Lhoksumawe , Kamis (11/11).Kesehatan dan kebersihan diri melalui kebiasaan cuci tangan menjadi salah satu fokus utama dari masyarakat untuk memerangi Covid-19. Hal ini menjadi salah satu yang melatarbelakangi semakin populernya produk hand sanitizer ditengah pandemi saat ini. Semakin populernya produk tersebut, membuat para produsen menaikkan harga dengan sangat tidak wajar untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Dengan adanya kondisi tersebut, masyarakat semakin sulit untuk mendapatkan hand sanitizer padahal masyarakat sangat membutuhkan hand sanitizer dikala tidak terdapat tempat cuci tangan, hal tersebut juga sebagai upaya untuk pencegahan penularan Covid-19. Tim KKN 032 Unimal pun membuat hand sanitizer alami dengan bahan yang mudah dijangkau, seperti daun sirih dan jeruk nipis.

Selain menghemat biaya, bahan tersebut sangat mudah ditemukan disekitar dan juga ramah lingkungan. Daun sirih yang memiliki manfaat sebagai antiseptik dipercaya bisa mengkal bakteri dan aman digunakan untuk sehari-hari. Pembuatan hand sanitizer ini dimulai dengan membersihkan bahan-bahan terlebih dahulu agar lebih higienis kemudian dipotong kecil-kecil lalu direbus, setelah itu rebusan daun sirih tersebut di saring dan dicampur dengan bahan-bahan yang lain seperti, jeruk nipis dan alkohol.

Dokpri

Untuk takaran dari masing-masing bahan tersebut yaitu 40 ml ekstrak daun sirih, 45 ml air bersih, 5-10 ml alkohol serta 8 ml perasan jeruk nipis yang telah disaring. Tujuan dicampurnya perasan jeruk nipis agar ph pada air rebusan daun sirih tetap rendah sehingga air dari rebusan daun sirih tersebut menjadi lebih jernih sedangkan tujuan dicampurnya alkohol yaitu sebagai anti bakteri dan pelembab agar tangan tidak kering.

Langkah selanjutnya yaitu membersihkan dan mensterilkan botol hand sanitizer dengan cara memasukkan botol-botol tersebut ke dalam wadah yang berisi air hangat agar bebas bakteri. Setelah larutan tersebut sudah tercampur, maka tuangkan ke dalam botol spray dan diberi stiker agar terlihat lebih menarik.

Keunggulan dari hand sanitizer bahan alami ini tidak membuat iritasi kulit, tetapi karena dibuat dari bahan alami dan tidak ditambahkan pengawet maka hanya bisa tahan kurang lebih dua minggu, oleh karena itu penggunaannya harus segera habis. Hand sanitizer alami ini dibagikan kepada masyarakat Dusun Menjasem, seperti pedagang yang berjualan disekitar pinggir jalan. Hal ini diharapkan dapat mecegah penyebaran Covid-19 disekitar lingkungan tersebut.

Dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline