Lihat ke Halaman Asli

Isnandar

Freelance

Sekolah Olah

Diperbarui: 15 Juli 2019   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diulangnya lagi. Ibu jari menekan tepi kertas kopi. Si ibu telaten sekali. Buku sekolah di sampul rapih Begitu ia tampil. Nuansa warna coklat. Pertanda patuhi aturan sekolah.

Bangga juga gembira. Anak sulungnya. Masuk sekolah. Sepenuh hati melepas digerbang sekolah. Kembali semua rasa. Berkecamuk didalam dada.

Ibu di gerbang sekolah. Hayalnya terbang ke masa dulu ia sekolah. Bagai didepan cermin. Melihat anaknya masuk kelas. Hayalan selalu begitu. Melompat-lompat tak karuan.

Sekolah hanya menuntut sempurna. Sekolah tak bisa berkompromi atas  mau kita. Sistem kadang cepat berganti. Dan kita dipaksa mengikuti. Sekolah hanya mengakomodir cita-cita mainstream semata.

Sekolah, olah fikir. Terus saja bermunculan. Memberikan pelajaran tambahan. Dipojok ruang prasangka. Semenjak ibu meninggalkan sekolah.

Bekasi 14.07.2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline