Lihat ke Halaman Asli

Isnandar

Freelance

Puisi | Akhir Pekan

Diperbarui: 7 Juli 2019   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akhir pekan datang. Anak-anak berlari riang. Wajahnya polos mengisi kisah buku harian. Di beranda rumah ku sapu sampah. Akhir pekan datang dan pergi. Begitulah waktu yang tak sanggup ku buatkan sketsanya. Meski berulang-ulang. Namun kejutan akan selalu datang.

Akhir pekan datang. Aku pun bimbang. Sebulan lalu tak ada lemburan. Anak kami mengajak  pergi. Kami bilang jangan bersedih. Liburan kehilangan makna cerita. Anak kami menangis tak sudah-sudah.

Akhir pekan datang. Meja kasbon menutup layanan. Mau bilang apa nanti ku pulang. Anak kami mengancam  memboikot telepon genggam. Lalu, diatas televisi tabung. Secarik surat tagihan tergeletak.

Akhir pekan datang. Kita bongkar celengan yang mulai terdiam padat. Biar ibu mu membagi aliran dana. Dan akan bermuara kemana. Akhir pekan datang. Kita bersama menikmati hidup dalam canda tawa. Duhai anak-anakku. Didalam hidup semua bisa datang dan berlalu.

Bekasi, 06 Juli 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline