Lihat ke Halaman Asli

Isnandar

Freelance

Puisi | Selamat Pagi Jakarta

Diperbarui: 17 Juni 2019   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari pixabay.com

Pagi ini. Berjuta tapak kaki. Singgah dipunggung Jakarta. Menjejak kuat-kuat seperti paku bumi. Membentuk bak fondasi bangunan mimpi.

Pagi ini. Butiran nasi uduk. Dan sepenggal kisah bakwan. Terapung menghiasi wajah parit dan pelimbahan. Setumpuk mangkuk kotor. Meninggi. Setinggi mimpi dikebiri.

Selamat pagi Jakarta. Berjuta pesona, mata terbelalak menatap. Melupakan lelah. Lalu, menyimpan logika dalam saku budaya. Bermacam akrobat argumen. Menina bobokan fikiran.

Dan penjaja sarapan. Engkaulah penggerak roda besar bernama ekonomi. Membuka cakrawala pagi. Menjawab simpul tali temali. Begitu ruwet dan kusut dihilir kali.

Tanpa kau. Geliat vitalitas kota melempem. Hiruk pikuk kota tak berdaya. Engkaulah lambang. Tumbuh kembang kecambah. Dirumah kita.

Stasiun Manggarai 16.06.2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline