Lihat ke Halaman Asli

Buddhisme?

Diperbarui: 30 Mei 2022   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

BUDHA

Di dunia ini terdapat banyak sekali kepercayaan maupun agama. Pada umumnya menusia memeluk suatu agama hanya karena warisan dari orang tua dan nenek moyang mereka. Namun, sejak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak manusia yang berpikiran semakin terbuka dan mulai mempertanyakan dan mencari-cari asal mula agama selain yang mereka Yakini itu berasal. 

Salah satu keyakinan agama selain islam yang juga diakui Negara Indonesia. Menurut Bahasa Sansekerta Budha berarti mereka yang sadar atau mereka yang telah tercerahkan. Mereka yang beragama Budha berarti telah menyadari empat kebenaran Mulia menurutnya, yaitu:

  • Penderitaan (dukkha)
  • Asal penderitaan (dukkha samudaya)
  • Lenyapnya penderitaan (dukkha niroda)
  • Jalan lenyapnya penderitaan (dukkha niroda gamini patipada mangga)

Empat kemulyaan ini menjadi pilar agama budha karena tujuan agama Budha adalah membebaskan manusia dari lingkaran penderitaan untuk mencapai nirvana. Kitab agama Budha yaitu Tripitaka (tipitaka) dengan arti tiga keranjang. Kitab Tripitaka berisikan Vinaya Pitaka yang memuat tentang aturan dan hukum bagaimana cara hidup para bikkhu dan bikkhuni. Sutta Pitaka yang berisikan khutbah-lhotbah sang Budha.

 Dan Abhidamma Pitaka yang berisikan mengenai filsafat ajaran sang Budha. Sang Budha sendiri bukanlah tuhan yang merupakan sosok pribadi pencipta dan penguasa alam semesta. 

Ia bukan titisan tuhan juga bukan seorang Nabi utusan tuhan. Budha adalah makhluk yang telah melakukan perubahan diri sehingga memiliki kondisi dan kualitas batin yang sempurna serta berbeda dari manusia biasa tidka lagi disebut sebagai manusia atau dewa tetapi Budha. 

Mereka mempercayai adanya tuhan hanya sebatas suatu kekuatan yang lebih tinggi dari kekuatan manusia seperti hukum alam, buka mempercayai adanya tuhan sebagai sosok pencipta dan penguasa alam semesta yang menentukan kehidupan manusia. 

Meski terkadang mereka terlihat bersujud kepada patung atau gambar, Budha bukan berarti sedang memohon kepada patung atau gambar tersebut, tetapi melakukannya sebagai bentuk penghormatan terhadap symbol-simbol sifat suci dan agung dari sang Budha sperti cinta kasih, kebijaksanaan dan kedamaian, sehingga dengan demikian dapat selalu mengingat untuk mengembangkan sifat tersebut dalam kehidupan. 

Menurut mereka, sang Budha menyelamatkan mereka dengan mengajarkan Dharma (kebenaran) yang jika diterapkan akan mengubah hidup menjadi lebih baik dan menjadikan dewasa dalam spiritual sehingga mampu mengatasi penderitaan. Ibadah umat budha lebih terfokus pada spiritual alam semesta untuk mencapai pencerahan diri sehingga terbebas dari nafsu yang menyebabkan semua penderitaan kelahiran, usia, tua, penyakit, kepedihan, ratapan, dan keputus asaan. 

Dari sini dapat kita ambil kesimpulan bahwa konsep ketuhanan dalam agama Budha berlainan dengan konsep yang diyakini agama-agama lain, termasuk perbedaan konsep tentang alam semesta, kejadian bumi dan manusia, kiamat, dan keselamatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline