Lihat ke Halaman Asli

KKN MIT 18 Posko 05

Mahasiswa/UIN Walisongo Semarang

KKN Posko 5 Ikut Serta dalam Kegiatan Pengecekan Jentik-jentik di Desa Tanjunganom

Diperbarui: 22 Juli 2024   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di Indonesia, penyakit demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang banyak ditemukan kasusnya. Penyakit yang berasal dari Nyamuk Aedes Aegypti ini menyerang manusia melalui gigitannya. Ciri khusus dari jenis nyamuk ini adalah memiliki pola belang putih di sekitar tubuh dan kakinya. Nyamuk jenis ini biasanya hidup di tempat lembap, tempat penampungan air, atau secara umum nyamuk ini berkembang biak di tempat yang banyak airnya.
Dalam rangka menyegah penyebaran penyakit demam berdarah, bidan desa rutin melakukan pemantauan jentik langsung ke rumah-rumah warga yang ada di Desa Tanjunganom. Anggota Bidan Desa dan Anggota KKN MIT UIN Walisongo Posko 05 akan disebar ke berbagai wilayah RT untuk melakukan pemantauan ke tempat penampungan air, galon air minum, atau tempat dimana ada genangan air di dalam rumah untuk melihat apakah ada jentik nyamuk yang hidup di dalamnya. Jika ditemukan ada jentik nyamuk maka sang pemilik rumah diminta agar segera menguras air yang ada.

Kelompok KKN MIT UIN Walisongo Posko 05 juga ikut serta dalam menyukseskan program ini. Membantu anggota Bu Bidan Desa dan ikut disebar ke rumah-rumah warga, anggota kelompok KKN melakukan pemantauan ke tempat penampungan air yang berada di kamar mandi, dapur, dan juga galon air minum. 

Membantu Bu Bidan Desa, sehingga semakin banyak yang melakukan pemantauan diharapkan kerja yang dilakukan semakin cepat selesai. Setelah dilakukan pemantauan, hasil akan dituliskan di sebuah pemantauan mingguan yang disimpan oleh setiap kepala keluarga dan juga oleh kelompok KKN.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang diharapkan mampu untuk mengurangi penyebaran penyakin demam berdarah yang disebabkan karena perkembanganbiakan Nyamuk Aedes Aegypti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline