Lihat ke Halaman Asli

KKN MIT 18 Posko 05

Mahasiswa/UIN Walisongo Semarang

KKN MIT Posko 05 Membantu Pencegahan Stunting dengan Ikut Serta Pembagian PMT

Diperbarui: 19 Juli 2024   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Posko 05 yang dilaksanakan di Desa Tanjunganom,Kendal.Berdasarkan rangkaian kegiatan survey yang telah dilakukan, Desa Tanjunganom tercatat terdapat adanya balita stunting yang jumlahnya cukup banyak.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia 2 tahun, di mana keadaan gizi ibu dan anak merupakan faktor penting dari pertumbuhan anak. Periode 0-24 bulan usia anak merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan sehingga disebut dengan periode emas. Periode ini merupakan periode yang sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi masa ini bersifat permanen, tidak dapat dikoreksi.

Pertumbuhan stunting yang terjadi pada usia dini dapat berlanjut dan berisiko untuk tumbuh pendek pada usia remaja. Efek sisa pertumbuhan anak pada usia dini terbawa hingga usia pra-pubertas.

Peluang kejar tumbuh melampaui usia dini masih ada meskipun kecil. Anak yang tumbuh normal dan mampu mengejar pertumbuhannya setelah usia dini 80% tumbuh normal pada usia pra-pubertas. Maka diperlukan pemenuhan gizi yang kuat di usia ini. Mengingat dampak yang ditimbulkan masalah gizi ini dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Jangka panjang akibat dapat menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, dan menurunnya kekebalan tubuh.

Melihat hal tersebut, Mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo Semarang melaksanakan ikut serta dalam program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) di Desa Tanjunganom.

Program ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini serta upaya untuk menurunkan angka stunting di Desa Tanjunganom.

Dengan adaya program PMT kepada balita penderita stunting diharapkan dapat membantu menambah nilai gizi dan tumbuh kembang pada balita sehingga dapat menurunkan angka penderita stunting di Desa Tanjunganom.

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) diakhiri dengan foto bersama untuk tanda bukti pemberian makanan tambahan tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline