Desa Banyuanyar, Boyolali (08/08/2022) -- Identitas Desa Banyuanyar, Ampel sebagai desa wisata edukasi memiliki tantangan tersendiri dalam proses pengembangannya.
Salah satu pengembangannya yaitu diversifikasi UMKM yang berbasis wisata edukasi dimana UMKM yang ada di desa tersebut memiliki keunikan tersendiri dalam pengelolaannya dimana UMKM dihibahkan oleh pemerintah desa kepada wilayah per dukuh berdasarkan potensinya seperti wilayah Dukuh Banyuanyar yang dikenal sebagai kampung TOGA, dan lain-lain. Kampung TOGA yang dimaksud memiliki kebun tanaman obat keluarga (TOGA) yang berisikan 76 tanaman obat.
Namun, UMKM ini memiliki kelemahan yaitu terlalu focus pada pengembangan produk sehingga focus Desa Banyuanyar sebagai desa wisata edukasi kurang terlihat jika hal tersebut dibiarkan saja.
Padahal terdapat potensi yang besar pada kebun TOGA yang cukup bervariatif dalam aspek jenis tanaman. Potensi kebun TOGA tersebut bisa ditemui dalam hal wisata edukasi sehingga perlu dipersiapkan beberapa hal agar ke depannya kebun tersebut dapat dipamerkan ke pengunjung dan pengunjung pun setelah berkunjung ke kebun TOGA juga dapat belajar dengan maksimal.
Terinsipirasi dengan apa yang ada di Kebun Raya Bogor dimana terdapat pemandu/tour guide yang dapat memperkuat identitas kata "wisata edukasi" yang siap memberikan informasi seputar objek yang dipamerkan sehingga perlu dilaksanakan pelatihan pengantar menjadi pemandu/tour guide yaitu pelatihan identifikasi tanaman agar para pengurus UMKM TOGA memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan informasinya kepada pengunjung kebun TOGA.
Kegiatan pelatihan identifikasi tanaman dilaksanakan pada hari Senin, 8 Agustus 2022 di halaman depan posko UMKM TOGA, Dukuh Banyuanyar, Desa Banyuanyar, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada pukul 16.00 WIB yang dihadiri oleh 10 pengurus TOGA. Dalam pelaksanaan pelatihan ini, materi berisikan tentang teknik-teknik identifikasi tanaman sesuai dengan standar resmi badan nasional.
Para pengurus UMKM TOGA juga diajak untuk mempraktikkan teknik-teknik identifikasi tanaman menggunakan alat peraga berupa tanaman padi sehingga semakin paham dan siap untuk terjun langsung sebagai pemandu/tour guide kebun TOGA yang dimiliki oleh UMKM TOGA yang menjelaskan informasi-informasi seputar tanaman obat keluarga yang berada di kebun TOGA.
Seluruh peserta pelatihan yang berisikan pengurus TOGA menyambut positif pelatihan ini. Mereka beranggapan bahwa pelatihan ini cukup menarik dan ke depannya UMKM TOGA Desa Banyuanyar semakin maju dan mereka berharap bahwa hasil akhir dari kegiatan ini yaitu penguatan perekonomian masyarakat Desa Banyuanyar.
Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Desa Banyuanyar, Komarudin, menuturkan bahwa program kerja ini memberikan dampak positif sebagai upaya penegasan Desa Banyuanyar sebagai Desa Wisata Edukasi yang berada di Kabupaten Boyolali. Beliau juga memberikan tanggapan yang positif terhadap keberlangsugan program ini dengan ucapan terima kasih kepada TIM KKN Universitas Diponegoro Tahun 2022 dan berharap bahwa masyarakat Desa Banyuanyar akan terbantu perekonomiannya lewat program ini.
Penulis: Muhammad Isnaini Ibnu Sabil, Mahasiswa Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, KKN Tim II Uiversitas Diponegoro 2022
Editor: Dr. Ana Silviana, S.H., M. Hum