Lihat ke Halaman Asli

Isnaini Aulia

mahasiswa

Sistem menajemen lingkungan pengolahan limbah kaca

Diperbarui: 24 Desember 2024   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pendahuluan ISO 14001 menawarkan kerangka kerja yang efektif bagi perusahaan untuk
mengurangi emisi karbon. Dengan menerapkan sistem manajemen lingkungan yang baik, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi, menggunakan teknologi yang lebih bersih, dan pada akhirnya memperbaiki kinerja lingkungan secara keseluruhan. Selain itu, sertifikasi ISO 14001 juga dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata publik dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan yang berlaku (Dewi & Dewi, 2024). Sampah kaca seperti botol pecah, piring pecah, atau serpihan kaca banyak ditemukan di sekitar kita. Di Indonesia, terutama di kota-kota besar, jumlah sampah kaca cukup banyak. Sebagai contoh, pada tahun 2008, 26 kota besar di Indonesia menghasilkan ratusan ton sampah kaca setiap tahunnya. Kota Bandung mengalami peningkatan sampah hingga 41% dalam kurun waktu 5 tahun, namun sayangnya, hanya sebagian kecil dari sampah tersebut yang diolah.

Studi Kasus Pengolahan Limbah Kaca di Kota Jantho

Di Indonesia, jumlah sampah kaca cukup banyak. Menurut data Kementerian
Lingkungan Hidup pada tahun 2008, 26 kota besar di Indonesia menghasilkan sekitar 0,7 ton sampah kaca setiap tahunnya. Kota Bandung, misalnya, jumlah sampahnya naik41% dari tahun 2003 sampai 2008, dan sayangnya baru 10% dari sampah kota yang berhasil diolah. (Abdurrahman & Larasati, 2013). Limbah kaca dapat diolah dalam kedua kategori seni tersebut namun yang membedakanya yakni seberapa jauh nilai fungsional yang melekat pada benda itu. Sebagai contoh; jika suatu material diolah menjadi benda terpakai seperti sepatu, pakaian, tas dan lain-lain maka benda tersebut dapat dikategorikan sebagai benda seni terapan dan begitu juga sebaliknya. Desa jalin adalah salah satu kawasan di kota jantho aceh besar yang memiliki potensi kunjungan wisata alam yang ramah bagi seluruh
kalangan. Oleh karena itu alangkah baiknya Kawasan ini dapat sekaligus dijadikan
sebagai tempat pengolahan bendaseni sebagai penambah daya tarik, salah satunya
pengolahan limbah kaca. limbah kaca tersebut diolah dan dimanfaatkan agar menjadi
suatu barang yang bernilai ekonomis. Salah satu cara mengolah limbah kaca menjadi
produk seni kaligrafi yang bernilai ekonomis bagi masyarakat di kota jalin Jantho, Aceh
Besar. Kreativitas seni dapat menjadi solusi yang menarik untuk mengatasi masalah
limbah kaca. Dengan mengubah limbah kaca menjadi karya seni, kita tidak hanya
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga menciptakan produk-
produk unik yang memiliki nilai ekonomis. Selain itu, langkah ini juga dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah (Taruan et
al., 2020).
Sampah kaca seperti botol atau kaca jendela yang sudah pecah sebenarnya masih bisa dimanfaatkan kembali. Kaca memiliki sifat-sifat yang membuatnya cocok untuk didaur ulang, seperti transparan, tahan terhadap zat kimia, dan memiliki titik leleh yang tinggi. Selain itu, harga kaca bekas jauh lebih murah dibandingkan kaca baru, misalnya
di Bandung, harga kaca bening bekas hanya sekitar Rp500-600 per kilogram. Dengan
mengolah kaca bekas menjadi produk yang berkualitas, kita tidak hanya mengurangi
sampah, tetapi juga bisa mendapatkan keuntungan ekonomi yang lebih besar.
Di Indonesia, banyak pengusaha yang telah berhasil memanfaatkan limbah kaca
untuk menciptakan produk baru. Namun, masih banyak potensi yang belum tergarap
sepenuhnya. Limbah kaca memiliki sifat unik seperti tembus cahaya dan tahan panas,
sehingga dapat diolah menjadi berbagai macam produk. Dengan memilih perekat yangtepat, seperti lem kayu yang ramah lingkungan, kita dapat menciptakan produk-produk yang tidak hanya bernilai estetika, tetapi juga ramah lingkungan Terdapat faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, kami memutuskan untuk
menggunakan limbah kaca sebagai bahan utama pembuatan kap lampu. Kaca yang transparan akan membuat cahaya lampu terlihat lebih indah, sedangkan panas dari lampu akan membantu lem kayu mengering dengan sempurna sehingga sambungan kayu menjadi lebih kuat. Selain itu, dengan mendaur ulang kaca bekas, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang perlu dikelola, menghemat biaya produksi, dan melestarikan sumber daya alam. Proses daur ulang ini juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

Kesimpulan Limbah kaca merupakan masalah lingkungan yang cukup besar di Indonesia, namun memiliki potensi untuk diolah menjadi produk seni terutama di Kota Jantho yang bernilai ekonomis. Dengan kreativitas seni, limbah kaca dapat diubah menjadi produkproduk unik yang tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan keuntungan ekonomis. Pengolahan limbah kaca menjadi produk seni seperti kaligrafi dapat menjadi solusi menarik untuk mengatasi masalah limbah kaca, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah dan menjaga lingkungan.

REFRENSI Abdurrahman, S., & Larasati, D. (2013). Pemanfaatan Limbah Kaca Sebagai Bahan Baku Pengembangan Produk. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa Dan Desain, 1(1), 1--6.

Dewi, N. P. L. W., & Dewi, L. G. K. (2024). Sistem Manajemen Lingkungan, Kinerja Lingkungan, dan Pengungkapan Emisi Karbon Perusahaan Energi di Indonesia. EJurnal Akuntansi, 34(3), 611. https://doi.org/10.24843/eja.2024.v34.i03.p05
Taruan, H. N., Wijaya, R. S., & Saputra, Y. H. (2020). Pengolahan Limbah Kaca Menjadi Produk Seni Kaligrafi Gampong Jalin Kota Jantho. DESKOVI : Art and Design Journal, 2(2), 69. https://doi.org/10.51804/deskovi.v2i2.516

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline