Lihat ke Halaman Asli

Isnaini

Mahasiswa UNISNU Jepara

Cegah Pernikahan Usia Dini, Tim KKN Unisnu Jepara Melakukan Sosialisasi STOP Pernikahan Usia Anak

Diperbarui: 18 Agustus 2023   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Balawan Bhakti UNISNU Jepara

Grobogan- Tim KKN Unisnu Desa Kalangdosari adakan acara kolaborasi Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini bersama kader Posyandu Setempat pada  Selasa (25/7) di Aula Balai Desa Kalangdosari, Grobogan Jawa Tengah. Kegiatan ini ditujukan kepada para orang tua khususnya para ibu untuk dapat mengedukasi anak-anaknya mengenai pernikahan dini.

Pernikahan dini adalah akad nikah yang dilangsungkan pada usia dibawah kesesuaian aturan yang berlaku. Pernikahan Dini terjadi karena beberapa faktor, diantaranya faktor ekonomi, Pendidikan yang rendah, budaya atau tradisi, media massa, dan lingkungan. Selain itu pernikahan dini juga membawa dampak yang kurang baik seperti pada aspek pendidikan, anak yang melakukan pernikahan dini umumnya akan berhenti melanjutkan pendidikannya.

Sebelum pada acara inti, tim dari KKN Desa Kalangdosari memperkenalkan diri masing-masing kepada para Ibu Kader Posyandu. Penyampaian materi disampaikan oleh Ibu Hervinna selaku Bidan Desa Kalangdosari dan tim KKN Desa Kalangdosari yaitu Reza Agnes Sindy Lorensa dan Eva Harmelia Valentina. Ketercapaian dari program ini ialah masyarakat dapat mengetahui dampak pentingnya pendidikan, faktor penyebab dan dampak negatif tentang pernikahan dini, solusi agar dapat meneruskan pendidikan, serta pengetahuan umum tentang usia aman menikah sehingga masyarakat dapat mencegah pernikahan dini dan menyadari pentingnya pendidikan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama Tim KKN Desa Kalangdosari dan para Ibu Kader Posyandu Desa Kalangdosari.

Berdasarkan informasi yang di dapat dari Ibu Lurah Desa Kalangdosari bahwa fenomena sosial perkawinan dini pada Desa Kalangdosari memiliki intensitas tinggi se-Kabupaten Grobogan. "Pernikahan dini di sini sudah menjadi tradisi atau adat setempat", tambahnya.

Adanya program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif serta dapat mengedukasi masyarakat terutama para orang tua untuk terus mengawasi dan mengarahkan putra-putrinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline