Lihat ke Halaman Asli

Isnaini Khomarudin

penggemar kopi | pemburu buku bekas

Menikmati Ketupat Sayur Lezat, Resep Lebaran Bikin Keluarga Kian Hangat

Diperbarui: 7 April 2024   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu momen yang ditungu saat lebaran adalah makan bersama. Biasanya dihidangkan menu istimewa yang menjadi bagian dari resep keluarga turun-temurun. Tak heran jika anak atau kerabat datang jauh-jauh demi menikmati makanan spesial ini sebab juga mengandung kenangan.

Salah satu santapan lebaran yang khas dalam keluarga kami adalah ketupat sayur. Secara umum, bahan dan cara pembuatannya sama dengan ketupat sayur ala Jakarta, tempat istri lahir dan dibesarkan. Bedanya, di Jawa Timur ketupat sayur baru bisa disantap pada hari ke-8 Syawal. 

Setelah Ramadan tuntas, warga desa lazim melanjutkan berpuasa Syawal selama 6 hari. Dimulai pada tanggal 2 Syawal dan berakhir pada hari ke-7 karena tanggal 1 Syawal adalah momen Idulfitri. Pada Lebaran Kupat ini jemaah masjid berduyung-duyun ke masjid bakda Subuh dengan membawa lepet dan ketupat untuk disantap bersama.

Berikut ini bahan, bumbu, dan cara pembuatan ketuat sayur lezat yang selalu dinanti sebagai resep lebaran warisan keluarga. Adapun lontong atau ketupat sengaja tak saya bahas di sini karena sudah banyak tutorial online. Atau bisa juga beli matang di pasar. Jadi, tak ada yang rahasia selain ketulusan saat mengolah menu ini dan energi kekerabatan yang menyertainya. Asyik!

Bahan:

  • Kacang panjang 4-5 ikat yang dipotong-potong selebar 1 cm
  • Labu siam (manisa) sebanyak 2 buah diiris memanjang. Sebenarnya lebih khas lagi pakai pepaya mentah tapi tak selalu tersedia.
  • Ayam kampung 0,5 kg dipotong kecil sesuai selera
  • Kentang dipotong berbentuk dadu lalu digoreng
  • Tahu atau tempe dipotong menyerupai dadu lalu digoreng (2 papan atau sesuaikan dengan jumlah anggota keluarga)
  • Petai satu lonjor dibelah-belah dua agar mantap terasa
  • Rambak (jika tersedia)
  • Santan 1 liter (biasanya dati 1/2 butir kelapa (kekentalan sesuai selera)
  • Bawang goreng secukupnya

Bumbu:

  • Cabai merah besar (10 buah)
  • Cabai keriting (5 buah)
  • Cabai Jawa (10 buah atau sesuaikan dengan selera pedas penikmat)
  • Bawang merah (15 siung)
  • Bawang putih (7 siung)
  • Kemiri (5 butir)
  • Merica (1/5 sendok teh)
  • Udang kering atau ebi (1 sendok teh)
  • Daun salam (4 lembar)
  • Lengkuas 1 cm (digeprek)
  • Serai (2 batang)
  • Gula merah (1 sendok makan)
  • Garam secukupnya
  • Penyedap rasa secukupnya (opsional)

Cara membuat:

Pertama-tama, haluskan bumbu yang terdiri dari cabai, bawang merah, bawang putih, kemiri, dan merica. Kami biasa menguleknya. Namun, jika Anda menggunakan blender, jangan lupa menambahkan minyak bumbu-bumbu itu dihaluskan. Begitu selesai, pindahkan bumbu halus ke wajan dan tumis hingga tercium aroma harum dan tentunya sudah matang. Sisihkan lebih dahulu.

Langkah berikutnya, rebus air sebanyak kira-kira 4 gelas menggunakan panci. Saat airnya mendidih, masukkan ayam dan masak hingga empuk. Setelah ayam empuk, giliran labu siam atau pepaya yang dimasukkan. Begitu labu agak empuk, saatnya mencemplungkan kacang panjang. Jika semua sudah dipastikan empuk, masukkan bumbu halus tadi, ditambah daun salam, lengkuas geprek, serai, pete, lalu aduk perlahan secara rata.

Jika sudah mendidih, masukkan santan lalu aduk merata tapi jangan sampai pecah. Jika santan ikut mendidih, giliran kentang, tempe atau tahu, rambak, gula merah, dan garam serta penyedap rasa yang dimasukkan. Aduk rata dan cicipi sembari dimasak. Ketika sudah mendidih dan semuanya matang, matikan kompor dan taburkan bawang goreng di atas sayur. Sayur pun siap disajikan, disiramkan ke atas ketupat atau lontong.

Ketupat sayur ini tambah lezat jika disantap dengan ditemani emping melinjo. Sesuai selera kami juga menambahkan mi kuning yang dimasukkan sebelum sayur nyaris matang. 

Kalau sudah matang, sajikan untuk keluarga atau teman di mana pun. Yang jelas rasanya maknyus, membuat suasana mudik lebaran tak terlupakan. Itulah salah satu resep lebaran warisan keluarga yang sangat dirindukan setiap tahun. Bagaimana dengan sobat Kompasiner?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline