SELAIN BAJU baru dan mudik, topik perbincangan yang mengemuka menjelang lebaran adalah bingkisan yang akan diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Penerima bukan melulu kaum duafa atau fakir miskin, tetapi bisa juga kolega bisnis atau kerabat dan sahabat.
Banyak yang bisa dikemas sebagai bingkisan lebaran. Tak hanya kue kering yang selama ini kondang, kita juga bisa mempertimbangkan opsi lain yang tak kalah bermanfaat.
Misalnya paket buku bacaan, paket perawatan kulit, voucher belanja, atau sembako untuk menopang kebutuhan sehari-hari. Pilihan barang sebagai bingkisan lebaran disesuaikan dengan kebutuhan penerima yang bisa diperkirakan terlebih dahulu.
Manfaat lebih luas lewat komunitas
Apa pun bentuknya dan siapa pun yang akan menerima bingkisan lebaran tersebut, persiapan sangatlah penting sehingga dibutuhkan manajemen sumber daya barang untuk dikemas sebelum didistribusikan.
Berdasarkan pengalaman, memanfaatkan komunitas dalam menyiapkan bingkisan lebaran terbukti punya sejumlah kelebihan. Beberapa di antaranya bisa dibaca sebagai berikut.
1. Hasil donasi relatif besar
Karena dihimpun oleh banyak orang, maka capaian donasi bisa relatif lebih besar dibandingkan jika kita menyiapkan bingkisan sendirian.
Skala keluarga dan komunitas tentu menghasilkan akumulasi berbeda, baik dalam bentuk uang maupun barang. Jika tiap anggota bergerak aktif, bisa dibayangkan efek domino dalam penghimpunan donasi.
2. Penerima manfaat lebih banyak
Karena uang atau barang yang terkumpul cukup besar, maka bingkisan yang bisa disiapkan akan lebih banyak.
Dengan begitu, jangkauan penerima bingkisan bisa lebih luas. Komunitas tinggal mengatur apakah isinya yang diperbanyak ataukah penerima yang ditambah. Syukur-syukur bisa keduanya.