Lihat ke Halaman Asli

Isnaini Khomarudin

penggemar kopi | pemburu buku bekas

Tentang Menjadi Rumput

Diperbarui: 27 Agustus 2023   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumput yang bercahaya (Foto: dok. pri)

Ketika merapikan rumput di halaman rumahnya, Koer berpikir:

"Rumput-rumput selalu tumbuh bahkan ketika kusabit berkali-kali.

Aku ingin anakku jadi rumput," ujarnya dalam hati sambil melongok tambak yang airnya surut.

Rumput tak pernah menyerah walau ditumpas

Rumput tumbuh merata tanpa batas

Ia berkhayal memberi nama rumput yanag ada.

"Tak perlu jadi besar kalau kecil pun tak terkendali," gumamnya sebagaimana akan dibisikkan kepada kedua anaknya.

Tapi rumput terinjak dan tak terkenal--protes otaknya yang dibungkus kepala botak.

"Biarlah menjadi rumput saja anakku kelak." Bahkan saat akarnya tercerabut, rumput tetap disebut rumput.

Matahari meninggi, rumput sudah selesai dibabat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline