Lihat ke Halaman Asli

Asumsi Dasar Behaviorisme, Pengkondisian Klasik oleh Ivan Pavlov serta Implementasinya

Diperbarui: 21 September 2023   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernahkah Anda  bertanya-tanya mengapa kita merasa lapar saat melihat makanan enak di layar TV? Atau mengapa  iklan tertentu menggairahkan kita, membuat kita bahagia atau bahkan menginspirasi kita untuk membeli produk tertentu? 

Jawabannya terletak pada fenomena yang disebut "pengondisian klasik" yang dikembangkan oleh ilmuwan Rusia Ivan Pavlov. Konsep ini, yang merupakan salah satu pilar utama  aliran psikologi yang dikenal sebagai behaviorisme,  mengungkap rahasia mempelajari dan merespons rangsangan yang mendasari perilaku manusia, manusia, dan hewan. Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi asumsi dasar behaviorisme, perjalanan Pavlov menemukan pengondisian klasik dan bagaimana konsep ini menghiasi dan mengubah kehidupan kita sehari-hari.

Behaviorisme adalah  cabang ilmu psikologi yang berfokus pada studi tentang perilaku yang dapat diamati dan diukur secara objektif. Asumsi dasar behaviorisme adalah bahwa perilaku manusia dan hewan dapat dipelajari melalui observasi dan eksperimen tanpa memperhatikan proses mental internal (Ormrod,J.L:2008). Salah satu konsep penting  behaviorisme adalah pengondisian klasik yang dikembangkan oleh Ivan Pavlov. Artikel ini akan menjelaskan asumsi dasar behaviorisme, pengkondisian klasik  Ivan Pavlov, dan penerapannya dalam kehidupan nyata.

Asumsi dasar behaviorisme:

  • Penelitian tentang perilaku yang diamati:Behaviorisme berpendapat bahwa untuk memahami individu, kita harus fokus pada perilaku yang dapat diamati. Proses mental seperti pikiran, emosi, dan motivasi tidak dapat diukur secara objektif sehingga harus diabaikan.
  • Dampak terhadap lingkungan:Behaviorisme meyakini bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungannya. Individu belajar melalui interaksi dengan lingkungannya dan perilakunya dapat dimodifikasi oleh pengalaman.
  • Penelitian laboratorium:Metode eksperimen laboratorium merupakan pendekatan utama  behaviorisme. Peneliti menggunakan eksperimen untuk memahami bagaimana rangsangan tertentu mempengaruhi respons perilaku.

Pengkondisian klasik oleh Ivan Pavlov

Pengkondisian klasik adalah salah satu konsep utama behaviorisme yang dikembangkan oleh ilmuwan Rusia Ivan Pavlov. Pavlov adalah seorang ahli fisiologi yang  melakukan penelitian tentang proses pencernaan hewan. Namun penelitiannya membawanya pada penemuan  mengejutkan terkait pembelajaran asosiatif, yang kemudian dikenal sebagai pengondisian klasik (wikipedia.com).

Pavlov melakukan eksperimen dengan anjing di mana ia mengkondisikan mereka untuk mengasosiasikan suara bel dengan makanan. Pada awalnya, anjing itu tidak bereaksi terhadap bel tersebut. Namun, setelah beberapa kali  bel dipadukan dengan makanan, anjing tersebut mulai mengeluarkan air liur hanya dengan mendengar bunyi bel, bahkan tanpa  makanan. Hal ini menunjukkan bahwa anjing telah belajar mengasosiasikan bel dengan makanan(Ormrod,J.L:2008).

Proses ini mencakup beberapa langkah:

  • Stimulus Tanpa Syarat (Uncinditional Stimulus):Makanan merupakan stimulus yang tidak terkondisi karena secara alami memicu respon air liur  anjing.
  • Stimulus terkondisi (Conditional Stimulus):Bunyi bel merupakan stimulus terkondisi karena awalnya tidak memicu respon air liur, namun bila dikondisikan oleh makanan menjadi stimulus yang dapat memicu respon yang sama.
  • Respon Tanpa Syarat (Unconditional Respond):Air liur  dikeluarkan oleh anjing sebagai respons alami terhadap makanan.
  • Respons terkondisi (Conditional Respond):Air liur anjing dikeluarkan ketika mendengar bel setelah dikondisikan.

Pengkondisian klasik  Ivan Pavlov memiliki banyak implementasi praktis dalam kehidupan sehari-hari:

  • Pengajaran dan Pendidikan:Pengkondisian klasik digunakan dalam pengajaran dan pendidikan. Guru dapat menciptakan hubungan positif antara pembelajaran dan pengalaman yang menyenangkan untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
  • Psikoterapi:Pengkondisian klasik digunakan dalam terapi perilaku, di mana individu diajarkan untuk mengubah respons mereka terhadap rangsangan yang menyebabkan kecemasan atau ketakutan.
  • Iklan:Perusahaan sering menggunakan kemasan klasik dalam iklannya. Mereka mencoba menciptakan hubungan positif antara produk mereka dan perasaan atau citra yang diinginkan.
  • Gangguan fobia dan kecemasan:Terapi pengkondisian dapat membantu penderita fobia atau gangguan kecemasan dengan mengubah respons mereka terhadap rangsangan yang memicu kecemasan.
  • Rutinitas harian :Pengkondisian klasik juga  ditemukan dalam rutinitas sehari-hari. Misalnya, jika Anda selalu makan camilan saat menonton film, Anda mungkin  mulai merasa lapar saat mendengarkan musik tema film yang sama karena Anda mengasosiasikan musik tersebut dengan makanan.

Singkatnya, behaviorisme berpendapat bahwa perilaku manusia dapat dipelajari melalui observasi dan eksperimen tanpa memperhatikan proses mental internal. Pengkondisian klasik  Ivan Pavlov adalah salah satu konsep kunci behaviorisme dan  menggambarkan bagaimana individu dapat belajar mengasosiasikan satu stimulus  dengan stimulus lainnya. Penerapan pengkondisian klasik dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan nyata, termasuk pendidikan, terapi, periklanan, dan rutinitas sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline