- IBNU AL HAYTAM
Ibnu Al Haytam lahir di Basra, Irak pada tanggal 1 Juli 965 M. Beliau merupakan seorang ilmuwan muslim yang menyumbangkan karya terbesarnya dalam bidang sains yaitu optic. Nama beliau memang tidak terlalu terkenal seperti Ibnu Sina, Alkhawarizmi dll namun penemuan yang ditemukan oleh Ibnu Al Haytam juga memiliki pengaruh hingga saat ini. Di dunia barat nama Ibnu Al Haytam sangatlah terkenal, beliau dikenal sebagai Alhazen saking terkenalnya beliau dijuluki sebagai "The Father Of Optic" karena beliau merupakan penemu kamera pertama dan seseorang yang mampu menjelaskan tentang cara kerja dari mata manusia. Salah satu kitab yang terkenal yang ditulis oleh beliau adalah kitab al-Manazir yang diterjmahkan dalam bahasa latin yaitu Book Of Optic yang kini usianya sudah kurang lebih 1000 tahun namun isinya masih relevan hingga saat ini. Sedikit cerita tentang kehidupan beliau sehingga dapat menemukan ilmu ini. Suatu hari beliau dipanggil oleh raja mesir untuk mencari solusi tentang bagaimana membendung Sungai nil.
Namun usaha yang dilakukan oleh ibnu al haytam dinilai gagal dalam menjalankan tugas oleh raja mesir, karena dianggap telah gagal dalam memenuhi perintah tersebut akhirnya beliau dimasukkan ke dalam penjara yang gelap tanpa cahaya. Suatu Ketika saat didalam penjara beliau melihat sedikit pancaran cahaya dari luar penjara melalui suatu lubang kecil. Kemudian dari hal tersebut beliau berfikir dan mengungkapkan cara kerja mata manusia. Beliau mengungkapkan bahwa mata manusia menangkap cahaya sehingga terjadi pembentukan bayangan saat melihat. Teori sebelumnya mengemukakan bahwa cahaya dipancarkan oleh mata sehingga kita dapat melihat. Namun hal ini dibantah oleh Ibnu Al Haytam.
Sebuah objek memancarkan sinar cahaya dari setiap sisi dipermukaannya yang kemudian bergerak ke segala arah sehingga memungkinkan beberapa cahaya masuk ke dalam mata saat melihat. Selain itu beliau memberikan keterangan tentang fungsi bagian pada mata seperti iris, pupil, retina dan sebaginya. Adanya pernyataan tersebut Ibnu Al Haytam membuat sebuah eksperimen seperti pada cara kerja mata, eksperimen tersebut diebut dengan istilah Kamera Obscura. Kata Kamera Obscura dalam bahasa latin "Kamera" yang berarti "Rungan" dan "Obscura" artinya "Gelap". Konsep dasar ini tentu masih digunakan dalam pembuatan kamera zaman sekarang. Ibnu Al Haytam sendiri tidak hanya menjelaskan tentang bagaimana kerja mata namun beliau dapat menjelaskan juga tentang sifat cahaya. Beliau mengungkapkan bahwa cahaya bergerak pada lintasan lurus sehingga beliau bisa menjelaskannya melalui pantulan cermin dan pembiasan, sehingga hal ini menjadi acuan teori bagi penemuan-penemuan teknologi yang melibatkan cahaya seperti optic,laser,satelit dll. Ibnu Al Haytam banyak sekali menghasilnya karya-karya bukan hanya tentang optic namun beliau juga menulis tentang matematika, astronomi dan masih banyak lagi. Beliau merupakan ilmuwan yang sangat terkenal sehingga namanya dijadikan nama pada suatu kawah dibulan dn beliau juga diabadikan dalam mata uang Irak 10.000 dinar.
- BEDIUZZAMAN SAID NURSI
Said Nursi lahir di Bitlis, Hizan 1878 . Beliau mulai menuntut ilmu sejak berusia 9 tahun, memiliki kemampuan kecerdasan dan daya ingat yang kuat saking cerdasnya beliau menyelesaikan pendidikan madrsahnya dalam waktu 3 bulan saja yang umumnya biasanya ditempuh dalam waktu 13 tahun. Karena tingkat keilmuwannya saat berumur 14-19 tahun serta kemampuan beliau dalam menghafal seluruh isi buku hanya dengan satu kali baca sehingga guru-gurunya meyebutnya dengan "Bediuzzaman" yang memiliki arti "Keajaiban Zaman Yang Tak Tertandingi". Dalam suatu mimpi Said Nursi meminta didoakan oleh Nabi agar diberikan ilmu kemudian nabi menjawab bahwa Said Nursi akan dianugerahi ilmu Al-quran dengan syarat bahwa beliau tidak boleh meminta-minta kepada siapapun. Mimpinya tersebut membekas dalam ingatan Said Nursi sampai sepanjang hayatnya sehingga beliau bertekad dan antusias untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya serta berkomitmen untuk tidak meminta-minta kepada siapapun. Said Nursi menempuh pendidikannya di provinsi timur Turki saat berusia 9 tahun. Beliau berpindah dari satu madrasah ke madrasah lain dalam kurun waktu sekitar 5 tahun dan telah memasuki 10 madrasah. Beberapa madrasah yang pernah beliau singgahi madrasah Molla Mehmet Emin, kemudian beliau pergi ke desa Pirmis belajar dengan seorang Nasyabandi yang bernama Seyyid Nur Muhammad dan masih banyak lagi. Bahkan saking cerdasnya, beliau pernah dibawa ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa namun dokter yang memerikasanya tersebut mengatakan bahwa kecerdasan yang dimiliki Said Nursi jarang muncul didunia dan menyatakan terdapat sedikit ketidakwarasan pada beliau. Said Nursi memiliki tekad dan cita-cita untuk mendirikan sebuah universitas yang akan diberi nama Medretus Zehra.
Ia membuat sistem pendidikan idealnya sendiri. Berlatar belakang sebagai cendekiawan pengajar agama, Said Nursi membuat proposal untuk sebuah universtias agar dibuat di timur Anatolia, yang memberikan pendidikan gabungan agama dan sains. Dalam pendidikan yang diajarkan Said Nursi juga memberikan latihan militer kepada murid -muridnya sebagai bentuk pertahanan untuk membela agama, negara dan bangsanya dari kekejaman bangsa barat. Bahkan dalam sebuah medan perang sekalipun beliau tetap menulis tafsir al-quran atau karya Tanda-tanda keajaiban. Bediuzzaman Said Nursi merupakan seorang yang memiliki perhatian tentang kondisi sosial masyarakatnya, sebagai seorang pemikir dan pejuang turki ia berusaha untuk menengahkan cahaya keimanan sebagai titik tolak ukur untuk menggapai kebahagiaan yang hakiki. Suatu Ketika beliau pernah di penjara oleh tentara rusia dan bahkan pernah diracuni selama 19 kali namun dengan kekuasaan Allah Said Nursi selamat dari maut. Ketika dipenjara beliau tidak pernah berhenti belajar dan terus mengajarkan tentang fakta Allah, keimanan dan keislaman kepada orang-orang dipenjara dan menjadikan penjara sebagai tempat sumber ilmu pengetahuan dan keimanan.
Bediuzzaman Said Nursi terus menulis risalah tentang keimanan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Beliau menyiapkan risalah dengan afektif seperti obat medis, merawat anak-anak, pemuda bahkan lansia dengan semua karya yang beliau tulis seperti dokter merawat dengan medis. Said Nursi menginspirasi hati orang-orang dengan alquran dan menulis karya lainnya yang menjadi musuh bagi ateisme. Risalah alam dengan risalah ini dapat meruntuhkan tiang-tiang ateisme karena berisi bukti tentang keberadaan Allah dengan baik sehingga filosofi ateisme tidak bisa memberikan argument penolakan. Menurut beliau, keimanan harus berdasarkan pada penyelidikan dan pengamatan secara terus menerus terhadap ayat-ayat Allah yang ada di alam semesta ini. Bagi beliau, sesungguhnya al-Quran merupakan pasangan alam semesta yang tidak bertentangan satu sama lain .
Sains dan agama pun menurut pandangan beliau bukan dua bidang yang berbeda, pikiran harus diterangi dengan sains sedangkan hati harus diterangi dengan cahaya agama. Meskipun sebagian besar hidup beliau didedikasikan untuk berjuang, perang dan dakwah sebuah karya yang pokok-pokok muatannya lahir disela-sela pengasingan pada Perang Dunia I, diberi nama Risalah Nur. Risalah Nur merupakan interpretasi Said Nursi atas Al-Quran dengan pendekatan rasional dan mengadopsi metode-metode interpretasi saintis untuk mempertahankan keyakinan dari paham-paham naturalis.
- KETELADANAN IBNU AL HAYTAM DAN BEDIUZZAMAN SAID NURSI
Kisah Ibnu Al-Haytam dan Bediuzzaman mengajarkan kita untuk percaya bahwa Allah itu ada selalu membersamai kita tidak perlu takut karena Allah akan membantu segala permasalahan yang dihadapi. Allah berfirman dalam surat al insyirah bahwa setiap kesulitan pasti akan ada kemudahan yang Allah berikan. Allah juga tidak akan memberikan suatu masalah diatas batas kemampuan yang kita miliki, dari masalah yang dihadapi dapat menambah rasa sabar, dan semakin dekat dengan Allah. Mempelajari ilmu agama dan ilmu pengetahuan juga dapat menambah kedekatan kita dengan Allah. Semakin kita menggali suatu ilmu baik agama maupun sains tentunya kita akan semakin tahu tentang besarnya kekuasaan yang dimiliki oleh Allah melalui ciptaan-ciptaan Nya.
Semakin dalam ilmu yang kita pelajari akan membuat kita sadar bahwa apa yang kita miliki itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuasaan Allah, menjadikan kita bersyukur, dan rendah hati. Dari kisah tokoh dan ilmuwan muslim ini menjadi contoh bahwa sebagai umat muslim bukan hanya mempelajari ilmu agama tapi juga harus mempelajari ilmu pengetahuan karena keduanya harus seimbang dan memiliki hubungan yang tidak dapat terpisahkan. Kewajiban menuntut ilmu berlaku sepanjang masa kapanpun, dimanpun dan dalam keadaan apapun tidak ada alasan untuk tidak menuntut ilmu bahkan kisah al Haytam dan Said Nursi tetap semangat dan giat menuntut ilmu walaupun mereka dipenjara, diracuni, diancam dibunuh namun mereka tetap berani, pantang menyerah dan tidak pernah lupa kewajibannya untuk menyebarkan agama Allah karena hidup dan mati adalah kehidupan yang singkat hanya Allah yang tahu. Maka dari itu gunakanlah hidup yang singkat ini melakukan suatu kebaikan dan menjadikan kita lebih dekat dengan Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H