Lihat ke Halaman Asli

Isnaeni Widyana

MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA

Rendahnya Kemampuan Literasi Anak Indonesia

Diperbarui: 26 Oktober 2022   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi

Rendahnya kemampuan literasi anak Indonesia menjadi salah satu faktor permasalahan didunia pendidikan. Dilansir dari data World Population Review 2022 nilai rata-rata IQ penduduk Indonesia adalah 78,49. Skor tersebut membuat Indonesia berada pada posisi ke 130 dari 199 negara yang diuji. 

Walaupun pada dasarnya nilai  IQ merupakan perpaduan antara gen dari orang tua dan gizi yang baik, namun untuk meningkatkan IQ seseorang  juga membutuhkan sistem pendidikan yang baik dan kurikulum yang memadahi serta mengasah kemampuan literasi anak Indonesia. 

Sebelumnya apa sih yang dimaksud dengan literasi? menurut Wikipedia literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. 

Pada kasus literasi juga Indonesia berada pada urutan yang miris sekali. Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara atau 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Faktor yang menyebabkan literasi rendah yaitu:

  • Kurangnya kegiatan membaca.
  • Kegiatan membaca tidak harus lewat buku yang ada di perpustakaan saja. Diera digitalisasi atau adanya internet ini banyak informasi dan ilmu yang dapat kita ambil dari internet. Hampir setiap orang Indonesia sudah mempunyai gadget namun mereka tidak menggunakan gadget sebagai alternatif untuk membaca.
  •  Kurang  pemahaman tentang pentingnya literasi.
  •  Pemahaman dan kesadaran tentang literasi sangat penting guna meningkatkan  dan mengasah otak supaya tidak malas untuk berfikir.
  • Kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah.
  • Kurikulum yang diterapkan disekolah menggunakan metode menghafal. Hal ini mengakibatkan siswa tidak belajar berfikir kritis, menganalisis dan menyelesaikan suatu masalah karena mereka hanya menghafal materi saja.

Dari pernyataan diatas  dapat disimpulkan anak-anak Indonesia belum memiliki kemampuan literasi yang baik. Hal ini menjadi tugas orang tua dan tenaga pendidik untuk mendidik serta mengarahkan anak-anaknya supaya mempunyai kemampuan tersebut. Berikut cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan literasi:

a. Melakukan aktivitas membaca sebelum kegiatan belajar .

Kegiatan ini dapat dilakukan selama 10 menit sebelum pelajaran dimulai. Siswa membaca materi terlebih dahulu sebelum dijelaskan supaya memiliki gambaran tentang materi yang akan dipaparkan guru didepan.

b. Mengajak siswa untuk berkunjung ke perpustakaan.

Mengadakan kunjungan ke perpustakaan dimana siswa bebas membaca buku yang mereka sukai. Mengenalkan berbagai buku yang dapat dibaca dan menjadi referensi untuk belajar serta mengerjakan tugas.

c. Menerapkan metode Effective Reading.

Membaca dengan metode tersebut adalah cara untuk membaca  cepat dan memahami bacaan yang terkandung secara keseluruhan. Dapat meningkatkan skill mmbaca cepat untuk menemukan informasi secara optimal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline