Lihat ke Halaman Asli

Isnaeni

Belajar dengan menulis.

Pentingnya Komunikasi Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan

Diperbarui: 1 Februari 2024   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam mendidik murid peranan komunikasi antara guru dan orang tua sangat penting artinya bagi keberlanjutan pendidikan. Kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua menyebabkan terjadinya kesalah pahaman diantara keduanya. Kurangnya komunikasi keduanya menyebabkan ada fihak lain yang memanfaatkannya untuk kepentingan sendiri.

Sebagai contoh ada seorang murid yang meminta izin kepada gurunya untuk ke kamar kecil. Setelah ditunggu agak lama murid tersebut tidak muncul-muncul dan menyebabkan kecurigaan guru tersebut untuk memeriksanya di sekitar kamar kecil. Ternyata murid tersebut sedang asyik menonton video di hpnya dan tidak berusaha masuk kelas kembali. Guru tersebut kemudian menyita hp anak tersebut dan menitipkan ke guru yang lain. 

Murid tersebut tidak terima akan tindakan guru nya dan mengancam akan memanggil orang tua dan merebut hp tersebut dari guru yang dititipi hp dengan paksa. Hp tersebut tidak diberikan dan memerintahkan murid tersebut untuk mengambilnya beserta orang tua. Ternyata yang hadir ke sekolah adalah paman murid tersebut, dan setelah dijelaskan kronologinya dan maksud tindakan guru, maka pamannya yang justru merasa malu dan menyalahkan anak tersebut. 

Penerapan disiplin dan pengajaran tata krama perlu dilakukan untuk melatih anak tersebut dalam menyikapi kejadian sehari-hari. Misalnya bagaimana perilaku murid kepada guru tidak boleh disamakan dengan perilaku terhadap teman sejawat. Murid juga harus belajar mematuhi aturan kelas dalam pembelajaran dengan cara menghargai guru.

Orang tua yang mengetahui maksud guru tentunya akan memaklumi tindakan guru dalam menegakkan disiplin agar anak mereka bisa berakhlak mulia sesuai dengan profil pelajar pancasila. Bila kurang komunikasi justru akan menyebabkan orang tua menyalahkan guru dengan tindakannya terhadap anak mereka. Sang murid bisa saja berkata dan melaporkan hal berbeda kepada orang tuanya, padahal ia lah yang melakukan pelanggaran.

Beberapa kesempatan berkomunikasi antara guru dan orang tua  adalah ketika sedang dilakukan rapat orang tua, pemanggilan khusus kepada orang tua atau juga pada waktu pembagian rapot. Pertemuan antara guru dan orang tua ini merupakan kesempatan bagi guru atau orang tua untuk saling mengenal karakter masing-masing dan juga karakter anak tersebut. Dari pertemuan antara guru dan orang tua ini bisa menimbulkan kolaborasi dalam mendidik murid dan saling bertukar informasi mengenai kondisi anak dari berbagai sisi pandang.

Dari komunikasi antara guru dan orang tua ini, guru dapat melihat pendidikan apa yang dibutuhkan oleh murid dan perlu dibiasakan. Misalnya ada murid yang pandai di kelas, namun ternyata kondisi di rumahnya kurang kasih sayang orang tua karena ibunya meninggal dan ayahnya jarang di rumah. Dengan pemanggilan orang tuanya, orang tua murid tersebut disadarkan dengan potensi anaknya dan agar memperhatikannya supaya potensi itu tidak hilang begitu saja.

Demikian pula dengan anak yang orang tuanya merasa kesulitan mengendalikan anaknya dalam berperilaku. Dari penjelasan orang tua diperoleh informasi bagaimana malasnya anak tersebut. Demikian pula ada orang tua yang menceritakan betapa pemalunya anak tersebut sampai-sampai untuk memakan jajanan saja, anak tersebut malu untuk memakannya di depan temannya sendiri.

Dari informasi yang diperoleh guru dari orang tua murid, Guru bisa menentukan pembelajaran apa yang diperlukan dan cocok diterapkan kepada murid dalam pembelajaran. Murid yang pemalu bisa dirangsang untuk sering ke depan dan melakukan presentasi supaya anak tersebut terbiasa dan bertambah kepercayaan dirinya. Sedangkan murid yang kurang bisa konsentrasi bisa diarahkan dengan tugas-tugas yang dibuat guru dengan cara memanfaatkan buku dan internet untuk bereksplorasi. 

Hasil dari pembelajaran demikian menimbulkan ketakjuban karena anak yang semula pemalu, ternyata bisa mempresentasikan hasil diskusinya. Demikia pula anak yang tidak konsentrasi ternyata lebih fokus dan menemukan jawaban yang diperlukan untuk presentasi di depan.

Komunikasi dengan orang tua juga penting dalam sosialisasi program-program sekolah atau kebijakan sekolah. Pertemuan dengan orang tua bisa menghindarkan misinformasi mengenai  sekolah sampai kepada fihak-fihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu komunikasi ini bisa meningkatkan peran serta orang tua dalam menjalankan program-program sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline