Lihat ke Halaman Asli

Isnaeni

Belajar dengan menulis.

Pantai APRA dan Nostalgia Masa Lalu

Diperbarui: 19 Maret 2023   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mesjid depan alun-alun Sindang barang/Dok Pribadi

Bertugas di Cianjur Selatan telah Saya laksanakan delapan tahun yang lalu. Selama itu pula Saya tidak pernah pergi ke Cianjur selatan dan menengok tempat-tempat yang pernah Saya kunjungi. Jarak ke Cianjur selatan yang jauh dari Cianjur Kota dan kondisi jalan yang kurang nyaman untuk dilalui menjadi alasan orang tidak mau berkunjung ke Selatan Cianjur.

Kemarin (17-3-2023), Saya kembali mengunjungi tempat-tempat yang dulu pernah Saya lewati untuk mengantar teman kami yang bertugas menjadi Kepala Sekolah di daerah yang sulit untuk diakses kendaraan roda empat. 

Kami pun mengantar beliau ke tempat yang dapat Kami jangkau dan pemandangannya indah. Begitu pula teman kami bisa membawa rombongannya ke tempat yang sama untuk bersilaturahmi dengan Kami. Dan tempat yang beliau pilih adalah pantai APRA di Sindang barang.

Karena jaraknya cukup jauh, Saya berangkat jam 5 pagi dari rumah karena Saya dan teman-teman berangkat dari rumah teman dan sekalian menitip motor. Saya ikut mobil teman dan Kami pergi beberapa mobil beriringan. 

Dari Karang tengah Cianjur, mobil kami melewati Pasir Hayam yang merupakan terminal kedatangan mobil-mobil angkutan umum dari daerah selatan. Tempat ini menjadi ramai sekali dengan pusat-pusat perbelanjaan yang megah. Di tempat ini juga delapan tahun yang lalu Saya selalu menunggu elf untuk pergi ke Leles Cianjur selatan untuk bertugas. 

Naik kendaraan umum seperti elf memberikan kenangan yang unik dan tak terlupakan. Jadwal kendaraannya yang yang sudah tentu, dan juga bagaimana cara kerja sopir dan kernetnya yang unik serta bagaimana hiruk pikuknya suasana dalam elf akan selalu teringat. 

Melewati daerah pasir sembung, Ciharashas sampai Cibeber pemandangannya masih biasa. Mobil kemudian mulai menanjak bukit dan suasana menjadi dingin, disuguhi pemandangan bukit-bukit yang tampak dari kejauhan. Suasana kekaguman luasnya alam dan kondisi Cianjur selatan mulai terasa. Dengan pohon-pohonnya yang besar dan bukit-bukit yang terlihat dari kejauhan. Wilayah Cianjur sebagian besar berada di Cianjur selatan, namun penduduknya jarang sehingga jarak antar rumah bisa berjauhan.

Memasuki daerah Campaka, mulai terlihat perkebunan teh dan disebelah kiri terlihat lembah yang terhampar luas. Rumah-rumah kadang padat dan kadang pula saling berjauhan posisinya. Dan setelah Campaka yang jalannya sebagian besar menanjak, Kami pun mulai memasuki Sukanagara.

Jalanan di Sukanagara tidak terlalu menanjak, suasana kotanya begitu rapi dan ramai. Kota ini merupakan persimpangan menuju ke kecamatan lain seperti Campaka Mulya, Kadupandak dan juga ke Pagelaran. Di kota ini biasanya elf-elf berhenti sebentar untuk beristirahat, dan penumpang-penumpangnya membeli sesuatu untuk dimakan atau untuk pergi ke kamar kecil. 

Mobil yang kami tumpangi terus melaju ke daerah Pagelaran. Jalannya masih menanjak melewati perkebunan teh, dan ada juga perkebunan pinus. Kemudian jalan menurun panjang dan memasuki daerah Pagelaran. 

Di daerah Pagelaran kami bisa melihat pesawahan dan sungai yang cukup besar yang kami lewati. Kemudian jalan kembali menanjak dan menurun dengan bentuk jalan berkelok-kelok. Sebelah kiri kami jurang yang cukup curam dan bahkan ada jalan lama yang ditutup karena longsor. Di daerah ini juga pernah ada mobil yang masuk jurang. Tapi sopir elf kadang-kadang menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline