Ramadhan adalah bulan panen amal bagi orang islam. Shalat sunat di beri pahala shalat fardhu. Sehingga shalat sunat tarawih adalah amalan untuk menambah pahala. Pelaksanaan tarawih dilakukan di masjid-masjid atau tempat-tempat yang memungkinkan shalat berjamaah seperti di madrasah/tempat pengajian ataupun rumah-rumah penduduk.
Sejak kecil saya suka melihat keramaian shalat tarawih ini. Di kampung saya shalat tarawih ini diplesetkan menjadi "Tara sawareh" (dikerjakan sebagian). Hal ini dikarenakan orang yang shalat tarawih di malam pertama hari puasa jumlahnya sangat banyak. Jajaran shalat menjadi penuh. Tapi malam kedua dan seterusnya, jajaran shalat sedikit demi sedikit menjadi berkurang sampai dua jajar. Dan jajaran akan penuh kembali ketika akan menjelang lebaran.
Pelaksanaan tarawih ada yang dilakukan bersama-sama antara jamaah laki-laki dengan perempuan di masjid. Tapi ada juga yang dipisah, laki-laki di masjid dan perempuan punya imam sendiri di madrasah/tempat pengajian. Tergantung situasi dan kondisi masing-masing tempat. Saat inilah dimana warga bertetangga dapat berkumpul dan bertegur sapa setiap malam. Karena saat yang lain (selain malam ramadhan) sulit bertemu.
Jumlah rakaat tarawih tergantung keyakinan masing-masing. Ada yang shalat tarawih 20 rokaat ditambah tiga rakat witir. Karena jumlah rakaatnya banyak, maka anak muda biasanya memilih imam yang shalatnya lebih cepat. Berbeda dengan golongan yang sudah sepuh tentunya memilih yang imamnya lebih tenang gerakan dan bacaan shalatnya.
Karena alasan jumlah rakaatnya banyak, maka bacaan alqur'an setelah alfatihah biasanya surat-surat pendek atau potongan-potongan ayat pendek. Shalat tarawih yang dua puluh rakaat biasanya dilakukan dua rakaat dua rakaat. Rakaat pertama masing-masing dua rakaat itu setelah alfatihah ialah membacakan surat At-takasur sampai surat Allahab. Sedang surat yang dibaca pada masing-masing rakaat kedua adalah surat Al-ikhlas.
Ada juga yang shalat tarawihnya 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir. Yang saya tahu biasanya dilaksanakan dengan empat rakaat-empat rakaat dan tiga rakaat. Biasanya pelaksanaannya lebih tenang dan bacaan suratnya panjang-panjang. Dan di tempat saya dilaksanakannya setelah jam 8-an. Mungkin untuk menghilangkan kantuk dulu dan lebih tenang suasananya. Karena setelah berbuka biasanya kekenyangan, dan akibatnya mata ngantuk.
Di beberapa tempat, setelah shalat tarawih, ada yang melakukan dulag (memukul bedug dan kentongan) hanya untuk memeriahkan suasana. Ada juga yang melaksanakan tadarus bersama-sama. Membaca Al-quran bergantian dan yang lainnya mendengarkan dan mengoreksi apabila bacaannya salah. Begitu juga ada yang mengisi pengajian ceramah setelah tarawih dengan materi-materi keagamaan.
Berbagai serba-serbi suasana shalat tarawih pada intinya kita kembalikan untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dengan beribadah memperbanyak amal. Karena bulan ramadhan adalah bulan panen amal bagi umat islam. Semoga Allah SWT menerima puasa kita, ruku kita dan sujud kita. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H