Lihat ke Halaman Asli

Dian Farida Ismyama

Ibu 3 anak, Pharmacist, Parenting and Lifestyle Blogger

Yang Dirindukan dari Bulan Puasa di Masa Sekolah

Diperbarui: 1 Juni 2019   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

shmag.it

Ada yang sudah berkeluarga dan rindu bulan puasa saat masih single dulu? Kalau enggak ingat kapan single -nya, ya waktu masih sekolah dulu deh. Apa saja yang kalian rindukan dari ramadan di masa sekolah?

Kalau saya, yang pertama adalah ngabuburitnya. Sekarang masih bisa sih ngabuburit, tapi beda dengan zaman dulu. Kalau dulu kan sama teman-teman segeng gitu. Kadang kalau uangnya ngepas ya ngabuburit di dekat masjid, lalu menjelang adzan ikut takjlan di masjid. Hayo, ada yang pernah juga enggak kayak gini?

Tapi begitu sudah pada kuliah dan lulus, lalu masing-masing punya pekerjaan, ngabuburitnya di tempat makan dong. Reservasi dulu biar kebagian tempat. Pesan makan ya di restoran tersebut. Alhamdulillah.

Selain ngabuburit, saya juga pernah ikut kegiatan komunitas kampus yaitu buka bersama dengan anak yatim di panti asuhan. Jadi kami mengumpulkan sedekah yang dibelikan makanan dan minuman untuk berbuka puasa.

Saya dan teman-teman kampus berkumpul di kampus, lalu bersama-sama menuju panti. Melihat wajah sumringah anak-anak membuat kami sangat bahagia. Ternyata berbagi itu menyenangkan.

Yang saya rindukan ketiga adalah buka bersama di sekolah. Ketika SD biasanya ada pesantren kilat saat ramadan. Seru sih menginap di sekolah bersama teman-teman. Lalu saat SMP dan SMA ada buka bersama di aula sekolah. Biasanya akan ada pengajian dari ustad atau guru agama yang ditunjuk.

Setelah pengajian, baru ditutup dengan buka bersama dan salat berjamaah. Kalau ingat masa-masa itu mungkin saya pernah malas-malasan buka bersama di sekolah. Tapi hari ini justru kenangan tersebut menyeruak.

Bedanya apa dengan buka bersama saat sudah dewasa dan berkeluarga? Zaman saya sekolah dulu, internet belum berkembang seperti sekarang. Sosial media masih minimalis sekali. Handphone masih poliponik sehingga kami tidak sibuk dengan gawai masing-masing.

Suasana akrab, saling bertegur sapa dan bertatap muka begitu terasa. Agak berbeda dengan buka bersama di zaman digital yang potret lalu upload.

Yang berbeda berikutnya adalah ketika sudah berkeluarga, otomatis jadi sibuk dengan anak masing-masing. Yang mengejar anak, menyuapi anak, hingga menemaninya kemana kaki mungilnya melangkah. Jadi kayak pindah tempat momong saja. Hehe. Kalau ada teman yang masih single lumayanlah ada tante yang gantian momong=D

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline