Kopi Liberika Sepaku, berawal dari Transmigrasi Tahun 1977
Program transmigrasi dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan di ikuti dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat di mulai tahun 1977 yang tersebar ke desa-desa di kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara, Propinsi Kalimantan Timur.
Salah satunya adalah dari kabupaten Pacitan yang merupakan orang tua, nenek dari Suyanto petani kopi jenis Liberika (Coffea Liberica Var.) di Kecamatan Sepaku yang merupakan satu kecamatan dengan Otoritas Ibu Kota Nusantara, berbeda dengan komoditas yang di kembangkan selain merica adalah kopi dan kakao. Benih yang di bawah berasal dari kabupaten Pacitan yang dari asalnya menjadi komoditas yang familiar dan menjadi konsumsi keseharian saat berkumpul saat pagi dan sore bisa menikmat kopi dari hasil kebunnya sendiri.
Mbah Boinah yang juga merupakan Nenek dari Suyanto yang membawa jenis kopi yang bisa tumbuh dan berbuah di daerah Sepaku, dulu ada dua jenis kopi di sebutnya kopi kecil dan kopi besar, dan menurut informasi sekarang yang beredar di dunia maya kopi kecil adalah jenis kopi robusta dan kopi besar adalah jenis liberika dengan ciri khas batang utama besar, tajuk bauk lebar, daun hijau tua kebiruan dan mengkilap, dan pusuk daunnya berwarna kecoklatan.
Mbah Boinah sendiri berprofesi sebagai dukun bayi yang selalu menolong ibu yang akan melahirkan anaknya, tentu sangat di kenal seluruh warga Sepaku, sebagai tokoh yang yang di kenal dermawan dan suka senyum sapa kepada siapa pun yang di temuinya, saya sebut sebagai tokoh yang dermawan karena selalu memberikan sedekahnya berupa minuman kopi liberika sepaku yang di hidangkan setiap pagi dan sore kepada siapapun yang berkenan singgah di rumah beliau, di hidangkan dengan gelas kaca bening ada corak kembangan yang menjadi kekhasanya.
Dari rasa kopi ini sangat khas berwarna hitam pekat atau di sebut agak gosong atau di sebut extra dark roast menang rasanya cenderung rasa pahit dengan campuran kelapa dan jahe semakin menambah rasa dan bau wangi saat terhirup dan menyebar ke para tetangga. Itulah khas mbah Boinah dengan kopinya jenis kopi liberika sepaku.
Pohon kopi liberika sepaku sendiri yang di miliki tidak banyak dan hanya tumbuh liar di kebun pekarangan, kurang dari 10 pohon yang tumbuh lebat dan banyak buahnya, yang cukup untuk di hidangkan setiap hari pagi dan sore, karena bisa memberikan manfaat yang nyata bisa di nikmati maka tetangga mencoba menanam beberapa pohon dan hampir setiap pekarangan ada kopi liberika sepaku ini.
Saat ini kopi liberika sepaku ini memang tidak khusus di tanam dengan metode jarak tanam, pemeliharaan dengan benar bahkan pemupukan secara khusus juga tidak karena memang dengan pembiaran atau tumbuh liar bisa berbuah dengan lebat. Hingga saat ini lebih 45 tahun masih bisa bertumbuh dengan hidup di dataran rendah 62 mdpl dengan iklim tropis di Kalimantan.
Ciri-ciri Kopi Liberica
Pengamatan di kebun Kopi liberika Kecamatan Sepaku di Propinsi Kalimantan Timur, Kopi ini mampu tumbuh dan berkembang di lahan yang kurang hara seperti di sela-sela tanaman kelapa sawit. kopi liberika ini juga mampu besaing dengan vegetasi liar lainya.