Sekelompok mahasiswa UNNES yang tergabung dalam UNNES GIAT melakukan uji kualitas fisik di beberapa sumber mata air di Desa Branjang. uji kualitas fisik air ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh mahasiswa UNNES untuk pencegahan bertambahnya kasus stuting di Desa Branjang.
beberapa parameter yang diuji yaitu parameter fisik bau, warna, rasa, kekeruhan, suhu, Ph, dan daya hantar listrik.
Berdasarkan hasil dari uji kualitas fisik, beberapa sumber mata air di Desa Branjang secara keseluruhan bisa dikatakan layak digunakan untuk kebutuhan sehari hari. dari delapan sampel yang diambil sudah memenuhi baku mutu air berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990. Kualitas sumber air yang baik tentunya akan berdampak pada kesehatan masyarakatnya dimana sumber ini menjadi yang penting bagi kesehatan dan perkembangan anak.
Pentingnya air bersih dalam upaya penanganan stunting diibaratkan ada seorang anak yang selalu mendapatkan asupan makanan yang bergizi seimbang namun peralatan airnya tidak higienis, maka penyerapan gizi akan sangat terganggu. Pemberian asupan gizi yang bagus tidak hanya saat dalam kandungan, tetapi memastikan sanitasi yang layak dan kebersihan air untuk keluarga juga harus diprioritaskan.
"Setelah dilakukan pengecekan kualitas fisik air, disimpulkan bahwa kondisi fisik air memenuhi standar baku mutu air dan bukan merupakan faktor penyebab kejadian stunting di Desa Branjang, namun dengan hal ini masyarakat diharapkan tetap menjaga kualitas sumber mata air. dikarenakan perbaikan kualitas air juga merupakan salah satu upaya pencegahan stunting". tutur Ismuni Hasan, mahasiswa UNNES, Jumat (27/5/2022).
Diperlukan upaya berkelanjutan untuk melindungi sumber mata air dengan menjaga kebersihan di sekitar mata air, melakukan penghijauan yang berfungsi sebagai penahan dan penyimpan air serta menggunakan air sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan.