Lihat ke Halaman Asli

Ismu kawirian

Lombok tengah

Mencintaimu dalam Diam

Diperbarui: 19 November 2019   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Aku selalu berdoa dalam heningnya malam.
Berharap pada semesta untuk di kirimkan kepada sang tuhan.
Namun semesta seolah memilih berpura-pura tuli untuk mendengar .
Hingga doa yang sering melantunkan namamu berujung amin dan air mata.
Kau adalah seorang yang namanya sering ku sebut dalam bait-bait doa.
Kau juga adalah seorang yang kisahnya ku selipkan dalam alinea sajak.
Apa kau tau cinta ini luas.?
Layaknya lautan yang mungkin kau tak pernah tau dimana ujungnya.
Apa kau tau cinta ini tak berwujud.?
Layaknya angin yang mungkin kau tak pernah tau wujudnya.
Dan apa kau tau cinta ini tulus.?
Layaknya tanah yang kau pijak selalu rela memberi tanpa pernah meminta balik.
Tenanglah,aku tak akan mungkin mengganggumu.
Sebab, bukankah cinta tak menuntut balasan.?
Dalam diam cinta untukmu ku abadikan dalam bait-bait sajak.
Dalam diam cinta untukmu ku abadikan dalam setiap alinea,terselip banyak harapan yang disemogakan.
Karena hanya pada aksara,apa yang ku simpan berani ku ungkapkan selain pada pencipta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline