Lihat ke Halaman Asli

Perlukah Sekolah Kastrat untuk Mahasiswa Tanpa Basic Kastrat?

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perlukah Sekolah Kastrat untuk Mahasiswa Tanpa Basic Kastrat?

Dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya isu-isu strategis mengenai kesehatan dan kedokteran di Indonesia serta kebutuhan akan mahasiswa kedokteran yang kritis dan solutif terhadap isu tersebut, maka diadakanlah Sekolah Kastrat. Dari acara ini, diharapkan dapat mencetak mahasiswa yang mampu melakukan kajian atas suatu masalah, serta menyelesaikan masalah tersebut secara solutif, realistis, dan tuntas.

Sekolah Kastrat merupakan sebuah program kerja dari bidang Kajian dan Strategi (Kastrat) ISMKI Wilayah III, yang sebelumnya telah ditenderkan dalam Muskerwil dua tahun yang lalu. .

Rencananya, materi yang akan diberikan pun terdiri dari materi-materi tentang dasar-dasar ilmu Kastrat, contohnya public speaking, cara melakukan kajian, audiensi, dan lain-lain. Dan semuanya akan dilanjutkan dengan simulasi, yang pasti akan diperlukan setiap mahasiswa untuk bisa melakukan dan menyelesaikan masalah secara solutif dan realistis.

Pada dasarnya secara keseluruhan, Sekolah Kastrat ini diperlukan oleh setiap mahasiswa. Karena jiwa-jiwa yang  kritis dan solutif amatlah diperlukan untuk mengatasi setiap masalah, terutama dalam organisasi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Setiap calon pemimpin harusnya memiliki jiwa-jiwa itu, tidak hanya para orang yang berkecimpung dalam bidang kastrat di setiap institusi.

Ambillah misal dalam materi public speaking. Materi utama dalam Sekolah Kastrat ini memiliki manfaat yang luas.. Yang nantinya akan sangat berguna dalam menjadi seorang pemimpin. Baik saat melakukan pendekatan kepada anggotanya, melakukan persuasi, maupun melakukan audiensi ke jenjang yang lebih tinggi. Skill ini sangat diperlukan dalam pengembangan calon pemimpin yang lebih luas, tidak hanya oleh para anggota kastrat di setiap institusi di wilayah 3.

Begitu pula untuk materi cara melakukan audiensi. tidak mungkin kan para kastrat institusi saja nantinya yang akan melakukan audiensi ke pihak dekanat, misal. Namun semua harus ikut terlibat.

Dan diharapkan juga nantinya para peserta dari sekolah kastrat ini bisa menjadi trainer-trainer baru yang handal di institusi masing-masing. Bisa dalam hal skill public speaking maupun semua kebaikan yang lain.

Jadi bisa disimpulkan bahwa sekolah kastrat memiliki manfaat secara luas dan terbuka untuk seluruh mahasiswa yang mau maju dan berkarya, dan mempunyai visi yang nyata tak hanya terbatas pada satu lingkup atau satu kelompok saja.

Semarang, 16 Februari 2014

Putri Kusuma Wardani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline