Lihat ke Halaman Asli

Menguak Rahasia Ranking dalam Pendidikan: Antara Prestasi dan Tekanan

Diperbarui: 8 Juni 2024   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ranking atau peringkat dalam dunia pendidikan sering kali menjadi topik yang kontroversial. Di satu sisi, ranking dianggap sebagai indikator keberhasilan akademis, sementara di sisi lain, ia bisa menjadi sumber tekanan bagi siswa. Artikel ini akan mengupas tuntas peran dan dampak ranking dalam pendidikan, serta strategi untuk mengoptimalkan sistem ini agar lebih adil dan efektif. 

Pentingnya Ranking dalam Pendidikan 

Ranking dalam pendidikan berfungsi sebagai alat evaluasi yang membantu mengukur kinerja akademis siswa. Sistem ranking memberikan gambaran tentang seberapa baik seorang siswa memahami materi yang diajarkan dibandingkan dengan rekan-rekannya. Ini bisa menjadi motivator bagi siswa untuk belajar lebih giat dan mencapai prestasi yang lebih tinggi. 

Selain itu, ranking juga membantu institusi pendidikan dalam mengidentifikasi siswa yang membutuhkan perhatian ekstra atau bimbingan tambahan. Dengan demikian, sumber daya dapat dialokasikan secara lebih efektif untuk mendukung siswa yang kesulitan. 

Kontroversi di Balik Ranking 

Meskipun ranking memiliki manfaat, ia juga menimbulkan berbagai kontroversi. Tekanan untuk meraih peringkat tinggi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental siswa. Rasa cemas, stres, dan bahkan depresi sering kali muncul akibat tekanan yang terus-menerus untuk berada di posisi teratas. 

Selain itu, sistem ranking sering kali dianggap tidak adil karena hanya mengukur aspek akademis tanpa memperhitungkan bakat dan kemampuan lain yang dimiliki siswa. Ini bisa mengakibatkan siswa yang memiliki keunggulan di bidang non-akademis merasa kurang dihargai. 

Mengoptimalkan Sistem Ranking 

Untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh sistem ranking, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan: 

* Diversifikasi Kriteria Penilaian: Tidak hanya fokus pada hasil ujian, tetapi juga mempertimbangkan proyek, partisipasi kelas, dan kemampuan berpikir kritis. Ini membantu memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemampuan siswa. 

* Pendekatan Holistik: Mengintegrasikan penilaian akademis dengan penilaian sosial dan emosional. Ini akan membantu mengidentifikasi siswa yang mungkin berprestasi di luar bidang akademis dan memberikan mereka penghargaan yang layak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline