Lihat ke Halaman Asli

Alfathan Rahman

Blogger, kompasiana kontributor

Binary Option, Bersembunyi di Balik Istilah Trading dan Investasi

Diperbarui: 3 Februari 2022   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unsplash.com

"Jutaan orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka bisa menghasilkan uang 1000 dollar per hari tanpa meninggalkan rumah. Dan ada adalah salah satu dari mereka." Familiar dengan kalimat ini?

Sosok yang kita kenal dengan nama Budi Setiawan, sering muncul pada sesi iklan di laman YouTube sesaat sebelum kita menyaksikan video yang baru saja diklik. Saya menganggap iklan itu hanya sekedar "lucu-lucuan" semata.

Terbukti berbagai meme hilir mudik menghiasi laman eksplore Instagram yang "me-roasting" sosok Budi Setiawan dan campaign yang ia bawakan. Akan tetapi, di lain persepsi, iklan Budi Setiawan adalah sebuah harapan bagi Sebagian orang.

Di tengah kesulitan mereka dalam mencari pekerjaan, frasa "1000 dollar per hari tanpa meninggalkan rumah" menarik perhatian mereka untuk menerka sebuah peruntungan. Instrumen investasi trading binary option yang hadir dengan campaign tersebut menarik perhatian banyak orang untuk ramai-ramai mencari peluang baru meraih pundi-pundi rupiah.

Akan tetapi kehadiran instrument trading online ini memicu banyak sekali perdebatan, layakkah trading binary option disebut sebagai investasi?

Setelah ramainya iklan Budi Setiawan lekang oleh waktu, muncul sosok actor bernama Ichal Muhammad. Berbicang-bincang di salah satu podcast, ia mengungkap fakta yang mungkin bisa dikatakan sebagai sisi gelap dunia trading binary option yang selama ini tidak banyak diketahui orang.

Perannya sebagai seorang "trader" dan afiliator memungkinkan ia memperoleh pendapatan yang cukup menggiurkan. Akan tetapi tak disangka, ia mengaku bahwa uang yang diperolehnya berasal dari "air mata" orang lain.

Dirinya mengetahui jika pemain/trader menggunakan link afiliasi miliknya dan mengalami "loss", maka ia akan memperoleh keuntungan dengan pembagian hasil 70 persen untuk dirinya dan 30 persen untuk aplikator.

Lalu pertanyaannya, apakah kecurigaan aplikasi sengaja membuat investor rugi benar adanya? Ichal pun menjawab teka-teki tersebut dengan jawaban yang terkesan demokratis..

"Menginginkan rugi, iya. Cuma gua nggak bisa jawab dibikin rugi atau engga," ujarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline