Lihat ke Halaman Asli

Alfathan Rahman

Blogger, kompasiana kontributor

Jangan Remehkan Alex Marquez!

Diperbarui: 24 Oktober 2020   03:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alex Marquez, membungkam semua keraguan dengan performa yang cemerlang. | kompas.com

Kesedihan melanda setelah Jorge Lorenzo memutuskan untuk pensiun pada seri pamungkas di GP Valencia 2019 lalu. Saya sangat sulit menahan air mata karena Por Fuera adalah salah satu pembalap yang menemani masa-masa indah saat remaja.

Rossi, Lorenzo, Stoner, dan Pedrosa adalah 4 pembalap yang sedikit banyak merubah pandangan saya akan balapan MotoGP.  Yang tadinya hanya sekedar hiburan pragmatis, menjadi sebuah kompetisi yang menarik untuk dianalisis. Namun 2019, era tersebut perlahan memudar dan hanya menyisakan The Doctor di usia senjanya.

Kembali ke topik, Lorenzo memutuskan untuk menyudahi karirnya setelah tak mampu untuk tampil sesuai ekspektasi bersama Honda. Ditambah cedera punggung yang parah harus ia derita setelah terjatuh di Sirkuit Assen 2019 lalu. 

Padahal publik mengharapkan persaingan antara Lorenzo dan Marquez jauh lebih memanas bersama Repsol Honda. Bahkan saya sempat berpikir akan terjadi Senna vs Prost dalam versi MotoGP. Nyatanya ekspektasi tersebut hanyalah angan belaka dan sang juara dunia 5 kali tak ingin meneruskan penderitaannya tersebut. 

Sesaat setelah Lorenzo mengundurkan diri, bursa pembalap sempat memanas walau hanya sebentar. Cal Crutchlow dan Johann Zarco adalah 2 nama yang santer dikaitkan untuk menjadi tandem Marc Marquez di Repsol Honda.

Namun seketika kejutan itu pun hadir setelah Honda memutuskan untuk merekrut Alex Marquez, adik dari Marc Marquez yang akan menjadi suksesor Lorenzo di kursi kedua pabrikan Honda dan menemani sang kakak. Keputusan itu membuat polemik dan asumsi bermunculan bagai awan yang bertebaran di birunya langit. 

Tak ayal, Alex Marquez sempat menjadi bulan-bulanan asumsi yang menjurus ke arah "meremehkan". 

Di bawah bayang-bayang sang kakak

Alex baru saja naik kelas ke MotoGP setelah setahun sebelumnya berhasil menjadi juara dunia di kelas Moto2. Perjuangannya pun sama sekali tidak mudah. Setidaknya Alex membutuhkan waktu hingga 5 musim (2015-2019) untuk bisa meraih gelar tersebut. Tentu saja publik akan membandingkan dengan pencapaian sang kakak. 

Tahun 2010 Marc Marquez menjadi juara dunia di kelas 125cc. The Baby Alien mampu kembali menjadi juara dunia di kelas Moto2 di tahun 2012. Kemudian ia langsung menjadi juara dunia di tahun pertamanya berkomptisi di MotoGP di tahun 2013. Marc terus menancapkan tongkat kejayaannya hingga tahun 2019 lalu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline