Lihat ke Halaman Asli

Menilik Sejarah Perjuangan Bangsa

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menilik Sejarah Perjuangan Bangsa

Dalam pidato pembukaan sidang BPUPKI, dr. Radjiman mengajukan pertanyaan, “Apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini?”. Dari pertanyaan inilah terlahir proses perumusan Pancasila, dimulai dari sidang BPUPKI, Panitia Sembilan yang melahirkan Piagam Jakarta dan PPKI yang akhirnya mengesahkan UUD yang dalam pembukaan terkandung Pancasila sebagai dasar negara.

Ir. Soekarno sebagai tokoh nasional yang menggali Pancasila tidak pernah berbicara ataupun menulis tentang Pancasila, baik sebagai pandangan hidup, atau sebagai dasar negara. Dalam pidatonya, beliau menjelaskan bahwa gagasan tentang Pancasila tersebut terbesit bagaikan ilham setelah mengadakan renungan pada malam sebelumnya. Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam Pancasila, kenyataannya secara objektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala.

Jauh sebelum proklamasi kemerdekaan, masyarakat Indonesia telah hidup dalam tatanan kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Nilai Keadilan. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai-nilai yang memaknai adat istiadat, kebudayaan serta nilai religius dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia, oleh karena itu, secara tidak langsung Pancasila merupakan penjelmaan atau perwujudan bangsa Indonesia itu sendiri karena apa yang terkandung dalam Pancasila merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Seperti yang dilukiskan oleh Ir. Soekarno dalam tulisannya, “Pancasila adalah lima mutiara galian dari ribuan tahun sap-sapnya sejarah bangsa sendiri”.

Ungkapan Ir. Soekarno dalam tulisannya memang benar, Pancasila merupakan nilai-nilai yang memang sudah ada dan dimiliki bangsa Indonesia sejak lama. Pancasila bukanlah aturan yang dibuat oleh penguasa yang wajib dipatuhi oleh warga megara, Pancasila bukanlah pendapat para ahli, tetapi Pancasila merupakan cermin kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai contoh, bangsa Indonesia sejak dulu telah mempercayai adanya kekuatan di luar kekuatan manusia, dimulai dari animisme,dinamisme, sampai masuknya agama-agama ke Indonesia, hal ini merupakan wujud dari perwujudan sila pertama. Contoh lain, seperti kemanusiaan, gotong royong, persatuan, musyawarah, kerja sama dalam berjuang merebut kemerdekaan, merupakan bukti nyata bahwa nilai-nilai Pancasila sudah tertanam dalam diri bangsa Indonesia sejak lama.

Pada akhirnya, Pancasila yang nilai-nilainya telah ada sejak lama haruslah dijaga pengamalannya, karena apabila melihat kehidupan bangsa Indonesia akhir-akhir ini justru semakin memperlihatkan terkikisnya nilai-nilai Pancasila. Pancasila yang terlahir melalui proses panjang dan penuh perjuangan ini haruslah selalu menjadi pedoman dan menjadi dasar dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline