Lihat ke Halaman Asli

Ismi Farah Azizah

Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam UNJ

Membangun Hubungan Harmonis Antargenerasi: Diskusi Bersama Mahasiswa PAI FISH UNJ

Diperbarui: 18 Desember 2024   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Kegiatan Penguatan Komunikasi Antar Budaya oleh Mahasiswa PAI FISH UNJ

Jum’at, 13 Desember 2024 - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Negeri Jakarta telah berhasil melaksanakan kegiatan penguatan komunikasi antar budaya yang bertempat di Masjid Al-Ikhlas Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dengan mengangkat tema "Membangun Hubungan Harmonis Antargenerasi: Penguatan Hubungan Positif Orang Tua dan Anak", kegiatan ini dihadiri oleh 20 orang peserta dari kalangan ibu-ibu jamaah pengajian setempat.

Rangkaian kegiatan dimulai pada pukul 16.00 WIB setelah Shalat Ashar. Acara ini meliputi pembukaan, pembacaan ayat suci  Al-Qur’an, penyampaian materi  yang dilanjutkan dengan sesi sharing dan diskusi, doa penutup, dan dokumentasi. Sesi materi disampaikan oleh Ariz Hibrizi dan Juanita serta dipandu oleh M. Faqih selaku pembawa acara. Selain itu, mahasiswa lainnya juga terlibat dalam menyukseskan kegiatan ini. Aulawia dan Teddy selaku pembaca tilawah dan do'a penutup, Ismi dan Nadia yang bertanggung jawab atas konsumsi dan dokumentasi, serta Anggi yang bertugas menyiapkan perlengkapan.

Kegiatan penguatan komunikasi antar budaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan komunikasi efektif antaragenerasi terutama orang tua dan anak serta membangun hubungan yang harmonis dan positif dalam keluarga.

Pada kegiatan ini, mahasiswa PAI FISH UNJ mengajak ibu-ibu jamaah pengajian setempat untuk menguatkan komunikasi antar budaya dengan membangun hubungan positif antara orang tua dan anak yang berbeda generasi. Kegiatan ini diisi dengan penyampaian materi mengenai konsep komunikasi harmonis antargenerasi, strategi komunikasi efektif antargenerasi (terutama pada orang tua dan anak), serta membangun hubungan positif antara orang tua dan anak.

Penyampaian materi dan sharing session

Pada sesi sharing dan diskusi, beberapa audiens menyampaikan pengalaman dan kendala mereka dalam berkomunikasi dengan anak. Seperti contohnya pada penggunaan ungkapan bahasa kekinian yang agak sulit dimengerti, sulitnya mengkomunikasikan sesuatu dengan anak, serta perbedaan cara pandang orang tua dan anak. Kunci dari masalah-masalah ini adalah dengan membiasakan cara komunikasi yang efektif. Kedua belah pihak, baik orang tua maupun anak harus mau dan bisa saling memahami agar komunikasi antargenerasi ini dapat berjalan dengan baik. Keterbukaan satu sama lain juga menjadi poin penting agar komunikasi lancar dan tidak terjadi kesalahpahaman yang fatal.

Kegiatan ini diakhiri dengan doa penutup dan dokumentasi bersama mahasiswa dan ibu-ibu jamaah pengajian yang hadir. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari perubahan positif dalam membangun komunikasi harmonis antargenerasi.

Kelompok 5 Mata Kuliah Komunikasi Antar Budaya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline