Saat ini, kata "profesionalisme" menjadi topik hangat yang banyak dibicarakan. Tak hanya di bidang keperawatan, sikap profesionalisme juga sangat penting untuk diterapkan pada semua profesi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan citra dari profesi itu sendiri. Keperawatan membutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan, keterampilan, dan rasa peduli untuk membantu orang lain.
Seorang perawat diharapkan menunjukkan jati dirinya sebagai profesi yang profesional dan tegas sehingga secara efektif dapat mengatasi berbagai situasi yang terjadi di fasilitas kesehatan. Dalam konteks ini, profesionalisme keperawatan berarti percaya diri, tegas, tepat waktu, berpusat pada pasien, serta senantiasa mengembangkan pengetahuan teoritis dan keterampilan praktis.
Sikap tepat waktu didefinisikan sebagai hal yang sangat penting bagi perawat karena setiap keterlambatan dalam memberikan perawatan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan pasien, yang mungkin dapat mengarah pada hasil negatif. Penting bagi perawat untuk tepat waktu atau tepat waktu dalam aktivitasnya karena tugas dan tanggung jawab perawat berkaitan dengan menanggapi berbagai peristiwa dan menyelesaikan tugas secara akurat dan tepat waktu. Perilaku perawat yang tidak profesional dan kurangnya ketepatan waktu dapat menimbulkan risiko medis bagi pasien.
Perawat sebagai tenaga profesional, perlu menerapkan nilai-nilai profesional. Nilai-nilai profesional dalam keperawatan berperan sebagai panduan perawat dalam membuat keputusan. Nilai-nilai profesional dalam keperawatan yang telah ditetapkan American Association of Colleges of Nursing (AACN) antara lain altruisme, otonomi, martabat manusia, integritas, dan keadilan sosial (Berman et al., 2022).
Altruisme merupakan sikap yang peduli terhadap kesejahteraan orang lain. Altruisme juga berarti mendukung pasien dan kepedulian perawat tentang kesejahteraan pasien dalam kapasitas profesional mereka. Bahkan, altruisme digambarkan sebagai keterlibatan dalam tindakan peduli terhadap orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Altruisme ditunjukkan dalam aktivitas profesional melalui kepedulian perawat terhadap kesehatan pasien, rekan kerja, dan profesional kesehatan lainnya.
Otonomi ialah salah satu elemen utama dari praktik profesional dalam keperawatan. Otonomi merupakan hak untuk menentukan nasib sendiri. Secara sederhana, otonomi dalam keperawatan mengacu pada kemampuan perawat untuk berpikir kritis dan mengambil tindakan yang berkaitan dengan perawatan kesehatan pasien. Perawat melakukan hal tersebut berdasarkan pengetahuan dan pelatihan yang mereka miliki dan jalani. Perawat dikatakan sudah mencerminkan sikap yang otonomi adalah ketika perawat selalu menghormati segala hak yang melekat pada pasien untuk membuat keputusan tentang perawatan kesehatan mereka.
Pemberian segala bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai dan kekhasan yang ada baik pada individu maupun populasi itulah yang dimaksud dengan "martabat manusia". Dalam bidang keperawatan, martabat manusia adalah konsep yang cukup rumit, multifaset, dan vital.
Menghormati individualitas dan menghormati setiap orang sebagai manusia yang berbeda merupakan komponen penting dari martabat manusia. Menghormati semua martabat manusia adalah kebutuhan mendasar yang dimiliki oleh semua orang, tidak hanya pasien. Ini adalah komponen penting dari asuhan keperawatan juga. Ketika perawat menghargai dan menghormati semua pasien dan rekan kerja dalam pekerjaan mereka, martabat manusia terwakili di tempat kerja.
Integritas bertindak sesuai dengan standar moral dan norma yang ditetapkan. Selain itu, bertindak sesuai dengan kebijakan rumah sakit atau institusi tempat perawat bekerja dan menghormati standar perawatan pasien adalah contoh bertindak dengan integritas dalam keperawatan. Ketika perawat berperilaku jujur dan menawarkan perawatan sesuai dengan kode moral yang diakui oleh profesinya, itu mencerminkan praktik profesional mereka dengan baik. Rasa integritas yang tinggi adalah kualitas yang dimiliki bersama di antara perawat yang berkualitas.
Bertindak sesuai dengan keadilan sosial berarti memperlakukan orang secara adil, terlepas dari situasi sosial ekonomi, ras, etnis, usia, kewarganegaraan, kecacatan, atau orientasi seksual mereka. Keadilan sosial sudah tercermin dalam diri perawat apabila perawat memandang sama dan setara semua pasien dalam memberikan asuhan keperawatan dan melayani pasien dengan ikhlas dari hati. Perawat juga harus menjaga privasi pasien dengan baik dan benar-benar terjaga (tidak menceritakan masalah pasien kepada siapapun) karena seorang perawat haruslah profesional.