Lihat ke Halaman Asli

Ismawan Amir

Brand and Digital Marketing Strategist

Ini Kunci Keberhasilan Oposisi Memenangkan Pemilu Malaysia

Diperbarui: 10 Mei 2018   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber. AFP

Siapa yang tak mengenal Mahatir Mohamad. Wajahnya seringkali muncul di layar kaca di era Presiden Soeharto. Perdana Menteri Malaysia yang berkuasa 22 tahun itu ibarat "Soeharto"nya Malaysia. Otoriter, hingga konflik dengan Anwar Ibrahim yang ia jebloskan ke dalam penjara sebagai tahanan selama bertahun-tahun. Sejak saat itu, Tun Mahatir jadi sasaran empuk oposisi. Musuh abadi family Anwar Ibrahim.

Tahun 2003, Tun Mahatir mengumumkan secara resmi mundur dari politik. Ia menyerahkan tampuk kekuasaan pada Tun Abdullah Ahmad Badawi. Kemudian PM malaysia dilanjutkan anak didik Mahatir yang lain, Najib Razak. Najib menjadi idola baru. Ia dianggap mampu membawa Malaysia pada kemakmuran.

Kemesraan antara Najib dan Mahatir tidak berlangsung lama. Guru dan murid ini kemudian berpisah. Mahatir yang sudah pensiun dari politik memutuskan kembali masuk gelanggang. Ia melihat Malaysia semakin terpuruk di bawah kendali Najib. Saat itu, usia Mahatir sudah 92 tahun.

Bergabung dengan kelompok oposisi adalah pilihan paling sulit. Dulu, oposisi merupakan penentang utama selama Mahatir memimpin. Tetapi mereka sadar, melawan Najib tidak bisa dengan kapal kecil. Sekali tembak, semua akan porak-poranda. Apalagi kekuatan Najib yang menguasai segala lini pemerintahan. Satu-satunya cara dengan membangun kapal besar. Kapal besar ini hanya bisa terbentuk dari gabungan koalisi oposisi.

Koalisi oposisi Pakatan Harapan terdiri dari empat partai, Partai Pribumi Bersatu Malaysia pimpinan Mahathir Mohamad, Partai Keadilan Rakyat di bawah komando Wan Azizah Wan Ismail - istri mantan Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim, Partai DAP dan Amanah.

Menariknya, Anwar sebagai tahanan politik yang hidup dalam penjara bisa menerima tawaran Mahatir. Orang yang sejak awal memenjarakannya. Nurul Izzah Ismail sebagai anak tertua Anwar dalam wawancara dengan bbc menjelaskan bahwa persatuan mereka sangat dibutuhkan saat ini. " Rekonsiliasi itu pahit namun dibutuhkan,". Jiwa besar keluarga Anwar dan masa depan Malaysia adalah kunci bersatunya dua musuh yang lama bertikai ini.

Sehari sebelum pemilu, Anwar Ibrahim menyerukan agar warga Malaysia memilih Mahatir Mohamad pada pemilu yang berlangsung Rabu, 9 Mei kemarin.

Pengamat meyakini Najib yang menguasai negara bakal menang. Berkuasa 10 tahun tentu mampu mengendalikan resource dan perangkat negara dengan bebas. Apalagi sokongan dana yang besar. Tapi, kenyataan tidak selalu manis. Najib kalah.

Mengalahkan koalisi partai Barisan Nasional yang tak pernah kalah sepanjang sejarah sebuah pencapaian luar biasa. Hanya people power yang mampu menumbangkan kekuasaan yang telah bercokol puluhan tahun itu.

Tetapi bersatunya Mahatir dan Anwar ibarat penyatuan dua kekuatan besar. Lebih besar dari people power. Jiwa besar mahatir untuk minta maaf, dan kelapangan dada Anwar membuka pintu maaf jadi kunci koalisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline