Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka Prabowo Subianto

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Surat Terbuka Prabowo Subianto Teman-Teman
Sesama Warga Negara Indonesia

Surat Terbuka Mengenai Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, 11 Juli 2012

Assalamu alaikum,

Sebagai sesama anak Indonesia, kita punya cita-cita dan impian-impian yang sama yaitu kita inginkan bangsa kita, negara kita yang kita cintai bisa menjadi bangsa yang adil dan makmur. Bangsa dimana rakyatnya sejahtera. Kita ingin dihormati oleh bangsa-bangsa lain karena kita mampu menjadi bangsa yang beradab. Saya yakin itu cita-cita teman-teman sekalian, sama seperti cita-cita dan impian saya.

Saat ini, kita bangun setiap pagi dan melihat kenyataan, rakyat kita masih banyak yang miskin, bahwa ternyata sumber daya alam yang begitu banyak kita miliki tidak mampu kita kelola dengan baik. Bahkan yang terjadi adalah net outflow of national wealth. Mengalir keluarnya kekayaan bangsa ke luar negeri.

Sehingga walaupun kita dikaruniai Tuhan YME sumber daya alam yang begitu besar, setelah hampir 67 tahun merdeka kita belum memiliki mobil buatan Indonesia. Motor buatan Indonesia. Televisi buatan Indonesia. Bahkan sekarang ikan asin saja kita impor. Ikan teri kita impor. Batik juga sudah mulai kita impor besar besaran.

Lantas, apa kebanggaan bangsa Indonesia? Lantas apa yang kita produksi untuk keperluan kita sendiri? Bahkan sandal saja dan celana dalam kita saja buatan negara lain.

Kalau dulu, Belanda mengejek orang tua kita, kakek kita, dengan mengatakan: “Indonesia mau merdeka? Bikin pabrik peniti saja mereka tidak bisa. Bagaimana mereka mau merdeka? Inlander-inlander goblok.”

Saya bertemu beberapa orang yang menceritakan bahwa banyak putra putri Indonesia sekarang bekerja di luar negeri. Mereka memiliki gelar PhD di bidang fisika, matematika, sekarang berkarya di negara barat, untuk kepentingan negara barat. Artinya putra putri Indonesia tidak kalah dengan bangsa lain. Tetapi kenapa seolah-olah tidak mampu menjadi bangsa yang produktif, bangsa yang berdiri di atas kaki sendiri?

Setiap tahun kita membeli 900.000 mobil. Tidak ada satu pun buatan Indonesia. Malaysia sudah lama berani membuat mobil sendiri. India yang kita pernah ejek sebagai negara miskin sekarang telah bangkit menjadi negara industri yang maju. Sebentar lagi mobil-mobil India akan membanjiri negara kita, persis seperti mobil Malaysia yang sudah ada di negara kita.

Kita seolah-olah menjadi bangsa yang bodoh. Bank-bank milik Indonesia yang susah payah telah kita sehatkan dan bangun kembali, kita biarkan dibeli oleh bangsa lain. Kita izinkan negara-negara asing mengoperasikan bank-bank di negara kita padahal mereka tidak mengizinkan bank-bank kita beroperasi di negara mereka. Tetapi elit bangsa kita diam semua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline