Lihat ke Halaman Asli

Risma Fajar Rahayu

do what u can do, write what u can write, imagine what u can imagine

Satu Langkah Menuju...

Diperbarui: 27 Maret 2019   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah gender adalah permasalahan utama dalam berkarir? Bukan, lalu? Let's see. Semakin tingginya angka kelahiran, semakin meningkatnya populasi pertumbuhan penduduk yang akan menambah meningkatnya kebutuhan kerja. 

Pekerjaan yang sesuai kualifikasi, sesuai yang diharapkan merupakan satu dari sekian banyaknya masalah dalam suatu karir. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia sangat berbeda dengan pesatnya jumlah penduduk yang tetus meningkat dan sangat jauh tidak seimbang.

Lalu di 21st century, generasi muda yang harus mengikuti perkembangan jaman dengan kemajuan teknologi yang pesat, merupakan permasalahan selanjutnya yang harus dihadapi.

 Jika tidak memiliki kecerdasan dalam menghadapi perubahan jaman yang akan sangat berpengaruh terhadap karir, dengan lebih memantaskan diri dan memahami akan dirinya sendiri. 

Permasalahan selanjutnya adalah persentase rata-rata orang yang sudah memiliki pekerjaan namun ia merasa bahwa pekerjaannya tidak membuatnya nyaman, sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan tersebut, karena merasa tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang sudah ditugaskan kepadanya.

Garis kesimpulan dari permasalahan yang menyangkut pautkan dengan karir tersebut adalah seberapa mampu kita memiliki perencanaan karir untuk masa depan sesuai dengan perkembangan jaman. Karir merupakan kualitas jual dirimu sendiri terhadap setiap tahapan proses dalam mematangkan dan memantaskan diri.

Semua orang ingin berkarir tinggi, semua orang ingin bekerja. Namun, untuk mencapai puncak karir tertinggi bergantung pada usaha, kualitas, dan tak lupa ada campur goresan takdir di dalamnya. 

So, untuk kamu yang masih dalam tahap pejuang menuju puncak tertinggi tetaplah terus untuk berlari, denga tetap menjadi dirimu sendiri tanpa membandingkan dengan diri dan hasil  pencapaian orang lain.

 Karena, orang hebat terlahir dari ia yang mau berusaha bangkit ketika ia gagal dan gagal, yang mau berusaha dengan lapang menerima kekurangan, saran dan masukan dan memperluas wawasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline