Lihat ke Halaman Asli

Isman Punggul

Asahan _ Sumatera Utara

Makhluk Sempurna: Mikrokosmos Semesta yang Menakjubkan

Diperbarui: 6 Agustus 2024   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Flickr "[Mikrokosmos] : Paruus mundus"

Kita sering mendengar ungkapan bahwa manusia adalah makhluk sempurna. Pernyataan ini seringkali mengundang pertanyaan: Sempurna dalam arti apa? Apakah karena otak kita yang super canggih? Kemampuan kita berbahasa yang rumit? Atau mungkin karena kita bisa beradaptasi dengan lingkungan yang begitu beragam?

Jika kita mengukur kesempurnaan manusia berdasarkan kemampuan kognitif, bahasa, adaptasi, atau bahkan kesadaran diri, maka kita akan menemukan banyak makhluk lain yang juga memiliki keunggulan di bidang tersebut. Burung memiliki kemampuan navigasi yang luar biasa, paus punya otak yang besar, dan beberapa hewan bahkan bisa menggunakan alat.

Jadi, apa yang membuat manusia begitu istimewa? Jawabannya mungkin lebih kompleks dari yang kita kira. Saya percaya bahwa manusia adalah mikrokosmos dari semesta. Di dalam diri kita, termuat seluruh sifat dan karakteristik yang ada di alam semesta ini.

Mari kita mulai dari yang paling dasar. Sebagai makhluk hidup, kita memiliki sifat-sifat tumbuhan. Kita tumbuh, berkembang, dan membutuhkan nutrisi untuk bertahan hidup. Kita juga memiliki insting untuk bertahan hidup dan berkembang biak.

Selanjutnya, kita memiliki sifat-sifat hewan. Kita memiliki dorongan untuk mencari makan, berlindung, dan bersosialisasi. Kita juga memiliki emosi seperti marah, takut, dan cinta.

Namun, yang membedakan kita dari makhluk hidup lainnya adalah kemampuan kita untuk berpikir abstrak, merenung, dan berkreasi. Kemampuan inilah yang membuat kita memiliki sifat-sifat yang lebih tinggi, seperti sifat malaikat dan bahkan sifat Tuhan.

Sifat malaikat tercermin dalam kemampuan kita untuk beribadah, beramal, dan mengasihi sesama. Sedangkan sifat Tuhan tercermin dalam kemampuan kita untuk menciptakan, mencintai tanpa syarat, dan memaafkan.

Tentu saja, dalam diri manusia juga terdapat sifat-sifat yang kurang baik, seperti sifat syetan. Sifat ini tercermin dalam egoisme, kesombongan, dan nafsu yang tidak terkendali. Namun, keberadaan sifat-sifat negatif ini justru membuat kehidupan kita menjadi lebih berwarna dan penuh tantangan.

Jadi, mengapa manusia disebut makhluk sempurna? Karena kita adalah makhluk yang paling kompleks dan paling unik di alam semesta. Di dalam diri kita, termuat seluruh sifat dan karakteristik yang ada di alam semesta ini. Kita adalah perpaduan yang unik antara sifat tumbuhan, hewan, malaikat, syetan, dan bahkan Tuhan.

Kesempurnaan manusia bukanlah terletak pada satu atau dua aspek tertentu, melainkan pada keseluruhan eksistensi kita sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk mencapai keselarasan dengan alam semesta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline