Lihat ke Halaman Asli

Tragedi 9/11 yang Menjadi Momok Menyeramkan dalam Dunia Keamanan Internasional

Diperbarui: 25 Oktober 2022   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tanggal 11 September 2001, runtuhnya menara kembar World Trade Center (WTC) di New York, AS, juga dikenal sebagai Black Tuesday, tidak hanya mengejutkan Amerika Serikat sendiri, tetapi seluruh dunia, dan mengutuk serangan itu. membunuh ribuan orang acara. rakyat. Hampir semua media massa, tidak hanya di Amerika Serikat tetapi di seluruh dunia, menjadikan peristiwa tersebut sebagai berita utama mereka, mengalahkan isu-isu lokal dan internasional lainnya yang terjadi setidaknya dua minggu setelah tragedi tersebut. Serangan-serangan ini, seperti kehancuran dan hilangnya nyawa, tetapi juga efek tidak langsung, seperti dampak psikologis dari serangan ini terhadap orang Amerika.

Kejadian ini merupakan tindakan barbar yang membuat rakyat Amerika marah, karena World Trade Center adalah simbol hegemoni ekonomi Amerika, dan Pentagon adalah simbol hegemoni pertahanan dan keamanan Amerika. Mengingat sistem keselamatan penerbangan Amerika dikenal dengan kompleksitasnya, orang-orang di seluruh dunia terus bertanya-tanya mengapa hal ini terjadi. Sebagai negara adidaya, Amerika Serikat menjadi satu-satunya kekuatan besar yang memimpin dunia setelah runtuhnya Uni Soviet. 

Kemarahan rakyat Amerika disambut baik oleh pemerintahan Bush. Presiden Amerika Serikat menyatakan perang terhadap teroris, termasuk mereka yang berada di belakang mereka. Presiden berjanji kepada rakyatnya bahwa pemerintahannya akan segera menghancurkan teroris. Bush menyalahkan Osama bin Laden, yang lahir di Arab Saudi dan dideportasi dengan tuduhan sebagai teroris.

Osama dituduh terlibat dalam peristiwa 11 September 2001 dan memimpin jaringan AI-Qaeda, dan diyakini berbasis di Afghanistan dan didukung oleh rezim Taliban. Amerika Serikat telah meminta pemerintah Taliban untuk menyerahkan Osama bin Laden ke Amerika Serikat. Permintaan AS telah ditolak oleh Taliban, yang percaya Usama tidak terlibat dalam tragedi 2 September. 

Taliban menuntut bukti keterlibatan bin Laden dari Amerika Serikat. Penolakan pemerintah Taliban untuk menyerahkan Osama ke AS untuk diadili mendorong pemerintah AS untuk menyerang Afghanistan pada 7 Oktober 2001. Peristiwa di atas sangat rumit karena penyerangan dilakukan oleh aktor non-negara yang telah menyerang negara lain. . Umumnya, negara berperang dengan negara lain atau melawan pemberontak di wilayah mereka.

Namun, dalam kasus serangan AS di Afghanistan, dalam konteks pengejaran mereka yang diyakini bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan pada II September 2001, orang-orang ini diyakini berada di Afghanistan. Untuk membahas kasus ini, akan ditinjau dari perspektif hukum

Hukum internasional untuk penyelesaian sengketa dengan kekerasan dan penerapan hukum humaniter internasional. Kebijakan pertahanan AS (AS) pasca tragedi World Trade Center 11 September 2011 memang telah mengubah arah politik internasional. Doktrin "perang melawan teror" Bush membuat dunia percaya bahwa Al Qaeda adalah organisasi yang bertanggung jawab atas terorisme internasional. Setelah Doktrin Bush, situasi keamanan internasional juga telah mengalami pembalikan total.

Menurut Vinsensio Dugis, Ph. D. "9/11 telah membawa banyak perubahan pada kajian hubungan internasional sebab secara umum 9/11 telah menyadarkan masyarakat internasional bagaimana globalisasi dengan berbagai manifestasinya dapat digunakan untuk tujuan-tujuan yang sifatnya destruktif seperti halnya tragedi 9/11. 

Adapun salah satu bidang kajian hubungan interanasional yang cukup meningkat se,enjak 9/11 ialah menguatnya kajian-kajian yang memperhatikan pengaruh dari illegitimate non-state actors terhadap dinamika interaksi hubungan internasional. Tragedi 9/11 mengingatkan masyarakat internasional bahwa kemajuan pesat yang berbarengan dengan ketimpangan hanya akan melahirkan kebencian-kebencian yang jika tidak dikelola dengan baik akan berujung pada aksi-aksi terorisme."

Setelah pembantaian World Trade Center, dampak langsung ke Amerika Serikat kemudian. Demi keselamatan semua orang, tutup Bandara Internasional AS Segera Ditutup Dari aktivitas penerbangan non-darurat ke tujuan di mana saja. Penutupan bandara adalah Untuk pertama kalinya dalam sejarah penerbangan Amerika Serikat pekerja yang merugikan ribuan calon penumpang. 

Sementara itu, Presiden Bush membuat komentarnya Pidato disampaikan beberapa jam setelah tragedi pengeboman Berisi janji dari Presiden Bush Survei lengkap tentang berburu dan Temukan pelaku yang mengerikan dan berikan konfirmasi Teror Amerika Serikat adalah Bunuh diri tidak akan bertahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline