Lihat ke Halaman Asli

Derita di Balik Banjir Bandang Wasior, Papua

Diperbarui: 17 Maret 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Risiko adalah segala sesuatu yang tidak bisa diprediksi, yang akan berdampak pada kerugian materil maupun non-materil. Oleh karena itu, Jangan Pernah Meremehkan Risiko. Tanggapilah Risiko. Tanggapi Risiko Bencana yang dapat terjadi kapanpun dan dimanapun serta rencanakanlah dengan matang dan bijaksana, juga sedini mungkin.

Hal ini penting dilakukan mengingat tidak ada satu alat canggih-modern yang dapat menolak terjadinya risiko atau apakah anda yakin dan bisa menjamin bahwa esok hari anda tidak akan mengalami bencana? Ataukah anda yakin dan bisa menjamin bahwa esok hari anda tidak akan sakit atau tidak akan meninggal? Tidak ada satu manusia atau alat cangih yang dapat menjamin serta mencegah terjadinya risiko. Oleh karena itu, Tanggapi Risiko Bencana https://www.zurich.co.id/id-id/kampanye-kami/zurich-alert-the-alert-you-really-need jika anda tidak ingin nasib anda dan keluarga anda seperti cerita yang akan saya paparkan dibawah ini.

Seorang Wanita, usia lanjut, diantar keluarganya ke Rumah Sakit. Wanita tua ini selanjutnya akan disebut pasien. Pasien tersebut mengalami kejang-kejang semenjak dua jam yang lalu. Selain kejang, pasien juga mengalami kaku pada lehernya. Setelah Dokter melakukan pemeriksaan pada pasien, Dokter yang sedang jaga UGD ini menegakan diagnosa penyakit. Pasien ternyata menderita penyakit Tetanus. Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Clostridium tetani, yang menyerang saraf tubuh melalui luka kotor. Pada pasien tidak ditemukan adanya luka, namun berdasarkan keterangan informasi dari keluarga, Dokter mendapatkan informasi yang mendukung diagnisa penyakit, yaitu pasien ternyata sering menusuk giginya yang bolong dengan jarum jahit yang tidak dibersihkan (kotor). Dokter akhirnya mencurigai bahwa kuman tetanus berasal dari jarum yang kotor itu dan masuk ke tubuh pasien melalui lubang gigi. 

Apa yang akan anda lakukan jika anda atau keluarga anda mengalami hal tersebut, sementara anda tidak memiliki asuransi kesehatan? Seperti halnya yang terjadi pada pasien. Pasien dan keluarganya tidak memiliki asuransi. Hal ini membuat keluarga pasien mengalami kebingungan. Kebingungan yang bukan karena tidak diobatinya penyakit pasien, namun karena tidak adanya biaya untuk perawatan selama di Rumah Sakit. Jadi, RS memberikan kebijakan berupa penundaan pembayaran. Pasien tetap diobati sesuai prosedur. 

Sementara pasien sedang menjalani pengobatan di RS, keluarga pasien pun kalang kabut mencari dana. Mereka akhirnya patungan serta pinjam ke sana dan ke sini. Alhamdulillah, pasien kembali sehat. Biayapun akhirnya dapat terselesaikan. Namun tentu keluarga maupun pasien masih memiliki utang.

Apakah anda ingin nasib anda seperti cerita di atas? Dan dapatkah cerita di atas menjadi pelajaran berharga bagi anda? Pelajaran betapa sangat pentingnya menanggapi risiko bencana sedini mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline