Lihat ke Halaman Asli

Perasaan Luis Suarez

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Beberapa pekan yang lalu ada pertandingan antara MU dan Liverpool, yang dimenangkan oleh MU dengan skor 2-1. Bukan skor atau siapa yang mencetak gol yang saya cermati. Namun, reaksi penonton ketika Suarez, salah seorang pemain Liverpool, sedang memegang bola. Ketika Suarez memegang bola, pasti terdengar teriakan, "HHHUUUUUU..." dari penonton.

Penyebabnya tak lain dan tak bukan insiden rasisme yang dilakukan oleh Suarez kepada Evra (pemain MU). Atas tindakannya, Suarez dihukum 8 pertandingan. Cukup lama.

Mungkin, sebagai penonton netral, itu hal biasa. Kalau jadi pendukung MU, tentu itu menyenangkan. Namun, tidak bagi pendukung Liverpool, bisa jadi mengganggu. Tapi, jelas tidak ada penonton yang merasakan apa yang dirasakan Suarez. Kecuali pernah mendapatkan perlakuan yang sama. Disoraki oleh sekian ribu orang.

Saya mungkin sedikit mengerti apa yang dirasakan Suarez. Sungguh menyebalkan. Sangat menyebalkan. Di saat kita melakukan apa yang kita senangi dan kita bisa, ada segelintir orang yang menyoraki. Argh.

Kenapa saya bisa sedikit mengerti? Karena, saya baru saja merasakan apa yang Suarez rasakan. Dalam skala kecil tentunya. Saya bermain futsal dalam suatu pertandingan Liga. Liga kecil. Saya bermain bagus. Dan menang. 4-2. Saya bahkan mencetak 3 dari 4 gol tim kami. Tapi, sialnya, tim saya melawan tim yang lemah. Dan, mendapat atensi dari penonton. Penonton mendukung lawan kami.

Setiap kali saya mendapatkan bola, terdengar "huuuuu". Setiap kali saya oper atau menembak, juga terdengar "hhuuuuu". Bahkan, tiap kali mencetak gol, tedengar, "hhuuuuu".

Mungkin penonton ingin pertandingan yang seru. Bukan pembantaian. Catatan, lawan kami sebelumnya kalah 15-2.

Yah, mau menggiring bola kok rasanya jadi males. Bahkan cenderung tidak semangat. Daripada menggiring dan kena teriakan, saya milih melakukan shooting langsung saja.

Intinya, sangat eneg.

Yah, mungkin ini tidak sepeti yang dirasakan Suarez atau pemain bola yang mendapat perlakuan yang serupa. Tapi, minimal saya jadi mengerti (sedikit) apa yang mereka rasakan.

Mungkin, ini juga pelajaran bagi saya. Karena kadang kala melakukan hal yang sama. Mendukung tim lemah, dan memberi "hhhuuuuu" ke tim kuat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline