Lihat ke Halaman Asli

Gibran Widodo

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Betapa berbedanya Gibran dengan anak presiden yang lain. Gibran tidak menggunakan aji mumpung dalam melaksanakan pernikahannya. Demikian juga bapaknya, tak menggunakan kekuasaan sebagai presiden untuk menggelar pesta pernikahan yang uwwahhh ! Walaupun diyakini banyak para pengkritiknya (lebih tepat para pembencinya) apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam acara ngunduh mantu hanya pencitraan.

Presiden manut betul dengan apa yang dikehendaki oleh Gibran, walaupun ibu dan bapaknya pasti sudah ditawari oleh banyak pihak untuk 'membantu' penyelenggaran acara pernikahan. Bagi sebagian kalangan pejabat dan selebritis pasti akan 'mempertanyakan' sikap yang diambil oleh Gibran; 'lugu banget tuh, anak ! bapaknya jadi presiden kok ya gak mau menggunakan kesempatan untuk menggelar pesta yang wah !'. Itupun dimata para pengkritiknya sikap Gibran, anak lanang pak Presiden, dianggap sebagai pencitraan belaka.

Gibran melakukan tindakan yang benar di jaman yang kadung mengagung-agungkan jabatan, jaman dimana sikap aji mumpung lebih 'bermanfaat' dibanding dengan sikap yang mengedepankan kesederhanaan dan kejujuran. Tak banyak putra pejabat memiliki sikap sebagaimana Gibran. Tak usah menyebut putra penguasa periode kapan yang menggelar pesta nan mewah dengan berbagai acara-acara yang terkesan wah. Gibran, juga memilih perempuan yang dicintainya, perempuan anak orang kebanyakan. Walau sebagai anak presiden, Gibran (pasti) mampu mendapatkan perempuan yang 'lebih' dari Selvi. Dan tak sedikit para 'perempuan' yang ngarep untuk jadi mantu presiden. Tetapi mereka yang ngarep dan juga para orang tuanya sudah pasti akan 'kecele' kalau ternyata sebagai anak presiden, Gibran menikah dengan acara yang biasa-biasa aja. Sangat bisa dipastikan bahwa acara pernikahan Gibran kalah jauh dengan acara pernikahan putra-putri para pejabat eselon (itu baru pejabat eselon bukan menterinya)  yang hidup di ibukota, yang digelar di hotel-hotel mewah atau gedung pernikahan kelas satu di Jakarta.

Apa Presiden Jokowi gengsi atau malu dengan acara ngunduh mantunya ? Presidennya nggak apa-apa, cuma para pejabat yang dibawahnya yang dibuat keki. 'Gimana nih, yang ngunduh mantu orang nomor satu. Kok, acaranya biasa-biasa aja !' Apalagi para ibu-ibu pejabat pasti saling berbisik-bisik tetangga: 'Piye jeng, kok ya ibu Iriana mau sih ngikuti karepe anak. Kalau aku jadi ibunya, gengsi aku menyelenggarakan pesta kayak gini. Apalagi tukang-tukang becak kok yaa diundang, kan gak level sama kita-kita, bener kan, Jeng !"

Buah jatuh tak jauh dari pohon-nya. Apa yang dilakukan Gibran, tak jauh beda dengan sikap bapaknya dalam menyelenggarakan pesta pernikahan. Tetapi dalam hal politik dan penunjukan para 'pembantunya' sikap bapaknya tak sesederhana pikiran Gibran !

Selamat Gibran, semoga jadi keluarga Samawa: Sakinah, Mawaddah, Warohmah

Jakarta, 11 Juni 2015

 

 

 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline