Lihat ke Halaman Asli

ismail sayuti

Hutan leuser

Kuda dari Mode Transportasi Jadi Event Perlombaan di Gayo

Diperbarui: 19 September 2022   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arena pacuan kuda Buntul Nege, Gayo Lues/ Dok pribadi.


Hewan kuda merupakan salah satu hewan yang memilik sejarah panjang di Indonesia, karna sebelum ada nya alat transportasi modren seperti saat ini masyarakat lokal menjadikan sebagai kendaraan. 

Pun demikian masyarakat lokal yang ada di Gayo. sebelum adanya mode transportasi masyarkat rata rata memiliki kuda sebagai kendaraan penghubung antar daerah diantarara Gayo lues, Kota cane, Aceh Tengah hingga kepesisir Aceh. 

Namun, seiring dengan kemajuan teknologi dan alat transportasi mesin mode transportasi kuda telah ditinggalkan dan beralih ketransportasi modren saat ini. Namun, di daerah tersebut kuda masih banyak dipelihara bahkan barang tersebut saat ini dianggap barang mewah karna harganya terus mengalami kenaikan dan kegunaannya pun sekarang telah beralih yakni sebagai ajang perlombakan dan pesta rakyat

Di Daerah Gayo, khususnya Aceh Tengah, Bener meriah, dan Gayo lues hewan tersebut saban tahun diselenggarakan perlombakan bahkan sebagai acara tahunan yang di selegarakan oleh Dinas Pariwisata dan kebudayaan. 

Pun juga arena pacuan kuda tersebut juga dibangun megah sebut  saja di Gayo lues, Stadion Buntul Nege tepatnya di bawah kaki Gunung leuser, Desa Rikit Dekat, Kecamatan Kuta Panjang. Aceh Tengah, Belang Bebangka dan Bener meriah lapangan Sengeda.

Ribuan pasang mata menyaksikan acara pacuan kuda di stadion buntul nege pada minggu 18 September 2022. Dokpri

Belum diketahui ajang perlombaan ini kapan pertama dimulai, namun dalam 15 tahun terakhir acara tersebut selalu diselenggarakan di tiga daerah tersebut, dan hanya break terselama 2 tahun akibat pandemi melanda dunia. 

Kini, pada tahun 2022 ini, acara tersebut kembali di selenggarakan, tepatnya di Gayo Lues. selama seminggu terhitung mulai dari 12 sampai 18 September 2022. Terlihat antusiasme masyarakat sangat tinggi dengan banyaknya para pengunjung dari berbagai kecamatan ramai ramai menyaksikan acara tersebut dan memenuhi standion pacuan kuda tersebut. Dampaknya para pedagang pun mengambil berkah dengan adanya ajang tersebut dari berbagai daerah meraih rejeki.

* Pacuan kuda dan sosial budaya.

Sebelum era Teknologi seperti saat ini masyarakat Gayo khususnya khaula muda anak gadis dan cowok. Di tempat tersebut digunakan sebagai ajqng berjumpa sambil menyaksikan pacuan kuda dan media hiburan dan tak jarang pasca acara pacuan kuda juga mendapat jodoh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline