Telege salah satu kawasan perkebunan masyarakat kampung Pining, Kecamatan Pining Gayo lues. Nama Telege tersebut di ambil dari bahasa gayo yang artinya mata air atau sumber mata air.
Ketika warga masih berjalan kaki dari ibu kota Kecamatan Pining menuju kampung terakhir tepatnya Desa Lesten, sepanjang rute perjalanan menuju kampung yang berbatasan dengan Zona inti TNGL Kappi tersebut tak ada terdapat sumber mata air. karna medan perjalanan berada di atas bukit. Dan hanya di telege inilah baru di jumpai sumber mata air sepanjang 18 Km perjalanan, pun dari arah sebaliknya. tak jarang kawasan telege tersebut di jadikan oleh warga Tracking sebagai shelter tempat makan setelah melakukan perjalanan.
Namun setelah desa Lesten, keluar dari keterolisiran dan bisa di lalui oleh kendaraan roda dan roda empat. kawasan Telege di jadikan perkebunan masyarakat ada yang menyebut kawasan ini berada di hutan lindung dan hutan produksi. Kendati demikian kawasan ini bisa di jadikan Ekowisata salah satunya menyaksikan sunrise (matahari terbit).
Berlatar belakang hutan lebat kawasan ekosistem leuser memiliki daya tarik tersendiri di saat matahari terbit terlihat view di tutup awan tebal (emun) beranjak dari dedaunan sehingga tak nampak hutan hijau baik melihat ke arah timur, selatan dan utara. Kearah timur biasanya ada pemandangan hutan bur pepanyi dan kearah utara hutan kala pining semua di tutupi awan tebal, seiring tingginya matahari naik dan awan perlahan lahan beranjak dari hutan leuser tersebut terlihat hutan hijau dengan daunnya di tambah kicauan suara burung keluar dari rumahnya hendak mencari rejeki.
Bagi pencinta sunrise, kawasan Telege salah satu Alternatif menyaksikan sunrise di kecamatan Pining. Kawasan telege hanya berjarak setikar 7 Km dari pusat ibu kota kecamatan Pining. Mengikuti jalan menanjak dan sampai ke pintu angin dan terus kebawah sampai di buntul bisa menyaksikan air terjun waeh ilang dari kejauhan.
Oya tunggu apa lagi sunrise tak kalah serunya dengan sunset Lho.
Salam lestari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H